Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengenal Alopecia Areata, Gangguan Autoimun yang Sebabkan Kerontokan Rambut

Berikut ini pengertian, gejala hingga penyebab penyakit Alopecia Areata. Yang menyebabkan kerontokan rambut.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Mengenal Alopecia Areata, Gangguan Autoimun yang Sebabkan Kerontokan Rambut
Rambut rontok dan kebotakan. - Simak pengertian, gejala hingga penyebab Alopecia Areata. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak sederet informasi terkait Alopecia Areata, gejala hingga penyebabnya.

Alopecia Areata adalah gangguan autoimun yang sering menyebabkan kerontokan rambut yang tidak terduga.

Jumlah kerontokan rambut pada setiap orang berbeda-beda.

Biasanya kerontokan terjadi hanya di beberapa bagian kepala.

Namun, ada juga yang mengalami rontok lebih parah,

Pada beberapa kasus, rambut dapat tumbuh kembali tetapi kemudian rontok lagi.

Ada juga yang dapat tumbuh dan tidak rontok kembali.

Baca juga: Kenali Gejala dan Penanganan Trigeminal Neuralgia, Nyeri Wajah Sebelah

Baca juga: Gejala Penyakit Fisura Ani, Adanya Rasa Sakit dan Pendarahan saat BAB

BERITA REKOMENDASI

Berikut ini beberapa jenis Alopecia Areata, dikutip dari webmd.com:

1. Alopecia areata totalis berarti kehilangan semua rambut di kepala.

2. Alopecia areata universalis adalah kerontokan rambut di seluruh tubuh.

3. Alopecia areata difus adalah penipisan rambut secara tiba-tiba, bukan tambalan yang hilang.

4. Ophiasis alopecia areata menyebabkan rambut rontok dalam bentuk pita di sekitar sisi dan belakang kepala.


Gejala Alopecia Areata

Selain kerontokan rambut, Alopecia Areata juga memiliki gejala lain, di antaranya:

- Bercak botak kecil di kulit kepala atau bagian lain dari tubuh;

- Tambalan mungkin menjadi lebih besar dan tumbuh bersama menjadi tempat botak;

- Rambut tumbuh kembali di satu tempat dan rontok di tempat lain;

- Kehilangan banyak rambut dalam waktu singkat;

- Lebih banyak rambut rontok dalam cuaca dingin;

- Kuku jari tangan dan kaki menjadi merah, rapuh, dan berlubang.

ILUSTRASI RAMBUT RONTOK - Berikut beberapa solusi mengatasi kerontokan pada rambut: gunakan teh hijau hingga minyak rosemary.
ILUSTRASI RAMBUT RONTOK - Berikut beberapa solusi mengatasi kerontokan pada rambut: gunakan teh hijau hingga minyak rosemary. (NetDoctor)

Bercak botak pada kulit halus, tanpa ruam atau kemerahan.

Tetapi penderita mungkin merasakan kesemutan, gatal , atau sensasi terbakar pada kulit tepat sebelum rambut rontok.

Faktor Risiko

Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menderita Alopecia Areata:

- Faktor genetik

- Asma

- Sindrom Down

- Anemia pernisiosa

- Alergi musiman

- Penyakit tiroid

- Vitiligo

Penyebab Alopecia Areata

Dikutip dari Medical News Today, Alopecia Areata terjadi ketika sel darah putih menyerang sel-sel di folikel rambut, menyebabkannya menyusut dan secara dramatis memperlambat produksi rambut.

Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menargetkan folikel rambut dengan cara ini.

Baca juga: Mengapa Penyakit Komorbid Diabetes Melitus Dapat Memperparah Pasien Covid-19?

Baca juga: Manfaat Kayu Manis untuk Kesehatan, Kontrol Gula Darah hingga Baik untuk Jantung

Sementara para ilmuwan tidak yakin mengapa perubahan ini terjadi, tampaknya genetika terlibat karena alopecia areata lebih mungkin terjadi pada seseorang yang memiliki anggota keluarga dekat dengan penyakit tersebut.

Satu dari lima orang dengan penyakit ini memiliki anggota keluarga yang juga menderita alopecia areata.

Penelitian lain menemukan bahwa banyak orang dengan riwayat keluarga alopecia areata juga memiliki riwayat pribadi atau keluarga dengan gangguan autoimun lainnya, seperti atopi, kelainan yang ditandai dengan kecenderungan hiperalergi, tiroiditis, dan vitiligo .

Terlepas dari apa yang dipikirkan banyak orang, hanya ada sedikit bukti ilmiah yang mendukung pandangan bahwa alopecia areata disebabkan oleh stres.

Kasus stres yang ekstrem berpotensi memicu kondisi tersebut, tetapi penelitian terbaru menunjukkan penyebab genetik.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel lain terkait Kesehatan

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas