Saran Ahli Gizi Agar Tak Kalap Makan Saat Lebaran
Mengendalikan asupan makanan saat lebaran perlu dilakukan agar tubuh tetap sehat.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Lebaran tinggal menghitung hari. Sajian menu menggoda mulai yang berlemak, bersantan, hingga tinggi kalori dan gula jadi godaan besar.
Misalnya opor ayam, sambal goreng ati, rendang, semur daging, aneka kue kering dan lainnya.
Padahal, puasa Ramadan mengajarkan untuk menjalani gaya hidup sehat, tidak hanya mengendalikan emosi saja namun juga ada upaya pengendalian dalam mengatur kebiasaan makan.
“Saat puasa kita tidak makan selama kurang lebih 12-13 jam. Ini memberikan kesempatan atau memanjakan organ pencernaan untuk beristirahat,” ujar Ahli Gizi UGM, Dr. Toto Sudargo, M.Kes., dikutip dari laman unair, Selasa (26/4/2022).
Baca juga: Resep Sup Ayam Kental, Cocok Jadi Menu Buka Puasa yang Nikmat
Ia menyampaikan pengendalian diri saat lebaran perlu dilakukan termasuk dalam mengatur konsumsi makanan. Ini perlu agar tubuh tetap sehat.
Setelah berpuasa selama 1 bulan biasanya ada kecenderungan kalap makan saat lebaran. Jika tidak dikendalikan akan memicu munculnya sejumlah penyakit di kemudian hari.
Ada baiknya, batasi porsi makan. Caranya dengan makan dalam porsi kecil.
Lalu, imbangi dengan konsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur. Dengan konsumsi makanan kaya serat akan membantu dalam mengikat lemak dalam makanan.
“Buah tidak buat eneg dan juga mengandung gula komplekS sehingga lebih aman,”n imbuhnya.
Berikutnya, lakukan olahraga atau aktivitas fisik untuk membakar kalori. Lakukan aktivitas fisik secara rutin selama 30 menit setiap hari.
Tak lupa tetap makanan sesuai jam makan yaitu 3 kali sehari untuk mengontrol asupan kalori.