Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Pemerintah Akui Sudah Ada 15 Kasus Hepatitis Akut di Indonesia

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut ada 15 kasus hepatitis akut yang hingga kini masih misterius penyebabnya alias Acute Hepatitis

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pemerintah Akui Sudah Ada 15 Kasus Hepatitis Akut di Indonesia
Salamanca Press
Penyebab munculnya penyakit hepatitis akut seperti terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia hingga kini masih misterius. Di Amerika Serikat, telah dilakukan identifikasi terhadap 5 pasien anak dengan hepatitis (radang hati) yang tidak diketahui penyebabnya di sebuah rumah sakit di Alabama pada Oktober 2021. 

Sementara itu Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim B Yanuarso menegaskan kasus hepatitis akut yang sudah menyebar di beberapa negara, termasuk Indonesia, belum diketahui penyebabnya.

Baca juga: Anak di Jatim Meninggal Diduga Karena Hepatitis Akut, Kemenkes Lakukan Pemeriksaan

Dia mengimbau agar masyarakat mengenali gejala penyakit tersebut untuk deteksi dini. Piprim mengatakan gejala hepatitis akut bisa berupa perubahan warna urin menjadi gelap dan atau fesesnya pucat. Pada tahap lebih lanjut bisa terdapat kuning pada mata dan pada kulitnya.

"Kemudian bisa terjadi gejala gatal, bisa disertai nyeri sendi, atau pegal-pegal, mual dan muntah atau nyeri perut. Kemudian anak merasa lesu, lelah lemah dan kehilangan nafsu makan," kata Piprim.

Kemudian lanjutnya gejala bisa juga disertai diare, serta gejala yang berat disertai dengan penurunan kesadaran dan juga kejang-kejang.

Pada pemeriksaan laboratorium, bisa didapatkan peningkatan hasil SGOT dan SGPT yang bisa mencapai lebih dari 500 unit/liter atau lebih dari 10 kali dari nilai normal.

"Kami mengimbau, langkah selanjutnya untuk masyarakat pertama agar tetap tenang, tidak panik namun tetap waspada dan hati-hati," ujar dia.

Untuk mencegah penularan infeksi, masyarakat harus rajin mencuci tangan pakai sabun atau dengan cairan disinfektan.

Berita Rekomendasi

Meminum air bersih yang matang, makan makanan bersih dan matang sepenuhnya, membuang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya. Gunakan alat makan sendiri-sendiri, memakai masker, dan menjaga jarak.

"Untuk deteksi dini, apabila menemukan anak-anak dengan gejala seperti mual, muntah, diare, nyeri perut, kuning pada mata, penurunan kesadaran, kejang, lesu dan demam tinggi, agar diperiksa di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," kata Piprim.

Sementara itu Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban melalui Twitter @ProfesorZubairi menyampaikan bahwa kasus hepatitis akut tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19 atau long Covid.

"Hipotesis ini tidak didukung data, karena sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis misterius ini justru belum menerima vaksinasi Covid-19," ujarnya.

Zubairi menyampaikan kasus di Alabama, dari 9 anak-anak, tak satu pun dari mereka memiliki riwayat infeksi Covid-19, dan tidak menerima vaksin.


Menurutnya, dari data juga diketahui bahwa angka kejadian Long Covid pada anak amat jarang. Di Indonesia, dari tiga kasus, semuanya diketahui negatif Covid-19 dan satu komorbid.

Untuk mencegah infeksi, Zubairi mengajak masyarakat menjaga kebersihan.

"Kebersihan tangan adalah garis pertahanan pertama penyebaran penyakit ini. Jaga kebersihan rumah, kantor, dan prioritaskan praktik kebersihan yang baik kepada anak-anak. Tetap waspada," ujar Zubairi.(Tribun Network/fik/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas