Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Menkes Tegaskan Penyakit Kuku dan Mulut Hewan Tidak Menular pada Manusia, Minta Warga Tak Khawatir

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menanggapi adanya wabah penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak di beberapa daerah di Indonesia.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Menkes Tegaskan Penyakit Kuku dan Mulut Hewan Tidak Menular pada Manusia, Minta Warga Tak Khawatir
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Budi Gunadi Sadikin menanggapi adanya wabah penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak di beberapa daerah di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin turut menanggapi adanya wabah penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak di beberapa daerah di Indonesia.

Budi menegaskan, penyakit mulut dan kuku hanya menyerang hewan.

Sehingga dapat dipastikan bahwa penyakit mulut dan kuku pada hewan tidak akan menular ke manusia.

"Kami berdiskusi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE), penyakit mulut dan kuku ini memang domainnya ada di hewan. Jadi hampir tidak ada yang loncat ke manusia."

Kementan telah melakukan upaya mengatasi kejadian munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan.
Ilustrasi penyakit mulut dan kuku pada hewan| Kementan telah melakukan upaya mengatasi kejadian munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan. (Kementan)

Baca juga: Geger Penyakit Mulut dan Kuku Jangkiti Ternak, Warga Panik 30 Sapi di Aceh Tamiang Mati

"Seperti Virus SARS-CoV-2 itu loncat dari kelelawar ke manusia, Flu Babi itu loncat dari Babi ke manusia, Flu Burung itu dari Burung ke manusia virusnya," kata Budi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (11/5/2022).

Lebih lanjut Budi menuturkan, penyakit mulut dan kuku ini menyerang hewan yang berkuku genap, di antaranya seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba.

Oleh karena itu Budi meminta warga untuk tidak khawatir akan tertular penyakit mulut dan kuku pada hewan ini.

BERITA REKOMENDASI

"Khusus untuk virus mulut dan kuku, virus ini memang adanya hanya di hewan yang berkuku genap. Sangat jarang yang meloncat ke manusia jadi tidak perlu khawatir," ungkapnya.

Baca juga: Waspadai Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak, Presiden Minta Jajarannya Bentuk Satgas

Sementara itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo juga menyatakan bahwa penyakit mulut dan kuku pada hewan tidak berbahaya untuk manusia.

Namun Syahrul mengimbau warga untuk tidak mengonsumsi hewan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku.

"Tidak berbahaya bagi manusia. Ya jangan dikonsumsi, (hewan) yang sakit," kata Syahrul.

Menurut Syahrul, pihaknya masih belum memutuskan untuk melakukan pemusnahan hewan yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku.

Baca juga: Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Tidak Menular ke Manusia, Ini Gejala PMK dan Pencegahannya


Melainkan mengatasinya dengan cara menyuntikkan obat-obatan pada hewan ternak yang terinfeksi.

"Untuk sementara agenda kita belim sampai pemusnahan. Karena kita masih sepakat mengatasinya dengan cara menyuntikkan obat-obatan," terang Syahrul.

Baca juga: Cegah Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, Jokowi Minta Mentan Terapkan Lockdown Zonasi

Ciri-Ciri Hewan Ternak Terkena Penyakit Kuku dan Mulut

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, sebanyak 1.247 ekor sapi ternak di Jawa Timur menderita penyakit kuku dan mulut (PMK) yang diduga menyebar melalui lendir dan angin.

Penyakit ini ditemukan pada sejumlah ternak di wilayah Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan,

Ciri-ciri hewan ternak yang terjangkit PMK ditunjukkan oleh tanda klinis seperti ternak mengalami demam tinggi antara 39 hingga 41 derajat celcius.

Ciri klinis lainnya, dari mulut ternak lalu keluar lendir berlebihan dari mulut hewan ternak dan berbusa.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah menyatakan terjadi outbreak penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak di Jawa Timur.

Oleh Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dimasukkan sebagai penyakit hewan yang paling berbahaya dan masuk daftar A.

Baca juga: Kementan Siapkan Langkah Darurat Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi di Jawa Timur

Tanggapan Presiden Jokowi

Merespons hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para menterinya agar mewaspadainya karena berpotensi makin menjangkit hewan ternak.

Secara khusus Presiden meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan lockdown zonasi.

“Mengenai penyakit kuku dan mulut saya minta ini menteri pertanian segera dilakukan lockdown zonasi, lockdown di wilayah,” kata Jokowi dalam sidang kabinet paripurna, Senin, (9/5/2022).

Dengan lockdown zonasi kata presiden mutasi pergerakan ternak yang terjangkit penyakit dari satu daerah ke daerah lainnya dapat dicegah.

Baca juga: Ribuan Sapi di Jatim Diserang Penyakit Kuku dan Mulut, Mungkinkah Bisa Menular kepada Manusia?

“Pergerakan ternak dari kabupaten ke kabupaten lainnya apalagi provinsi ke provinsi bisa dicegah,” tuturnya.

Presiden juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menerjunkan personelnya ikut membantu pencegahan penyebaran penyakit tersebut.

Presiden meminta Kapolri membentuk Satgas untuk mencegah pergerakan hewan ternak dari suatu daerah ke daerah lainnya.

“Saya juga minta Kapolri betul-betul menjaga ini di lapangan mengenai pergerakan ternak dari daerah-daerah yang sudah dinyatakan ada penyakit mulut dan kuku. Bentuk Satgas sehingga jelas nanti siapa yang bertanggungjawab,” ujar Presiden.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)

Baca berita lainnya terkait Penyakit Kuku dan Mulut.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas