Pakar Sebut Kemungkinan Hepatitis Misterius Merupakan Dampak dari Pandemi Covid-19
Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab dari kemunculan Hepatitis misterius yang menginfeksi anak-anak.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab dari kemunculan Hepatitis misterius yang menginfeksi anak-anak.
Peneliti dan pakar kesehatan masih melakukan riset untuk mencari tahu apa penyebabnya. Namun beberapa hipotesa sebenarnya telah bermunculan.
Salah satunya dari pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman. Ia menyebutkan sedari awal memiliki hipotesa jika fenomena hepatitis misterius ini merupakan bagian dari pandemi.
Baca juga: Fenomena Hepatitis Misterius Kecil Kemungkinan Jadi Pandemi, Epidemiolog Ungkap Alasannya
Baca juga: Penggunaan Paracetamol Tak Berkaitan dengan Penyebab Hepatitis Akut pada Anak
"Sebagai bentuk Long Covid-19. Atau yang bahkan tidak musti menunggu bertahun-tahun. Bahkan satu atau dua tahun setelah pandemi ini kita sudah bisa melihat," ungkapnya pada Tribunnews, Jumat (13/4/2022).
Hipotesa ini muncul dengan beberapa hal. Pertama studi yang dilakukan Israel menyatakan jika 90 persen yang terkena Hepatitis ini, pada satu tahun terakhir pernah terinfeksi Covid-19.
Kedua, kasus saat ini banyak menimpa usia di bawah 5 tahun. Mayoritas tertinggi pada usia 2-3 tahun yang kita tahu notabene mereka belum eligible untuk divaksinasi Covid-19.
"Kasus pada orang dewasa sedikit atau amat sangat jarang ditemukan, ini juga memperkuat hipotesa bahwa proteksi dari vaksinasi itu sebagaimana beberapa riset menunjukkan mengurangi Long Covid-19," paparnya lagi.
Hal ini diperkuat dengan bantahan hipotesa Adenovirus. Bahwa sebagian besar kasus anak yang terinfeksi ini, Adenovirus tidak ditemukan di dalam darah dengan jumlah tinggi.
Pada beberapa kasus yang ditemukan Adenovirus pun juga menjadi pertanyaan. Kenapa virus yang selama ini dikenal jinak dapat menyebabkan infeksi?
Dicky menyebutkan ada temuan yang diduga bahwa dengan adanya infeksi Covid-19, sel T yang merupakan sel pertahanan tubuh menjadi melemah. Atau menyebabkan disfungsi sistim imunitas.