Bisakah Hepatitis Akut Berat Menyerang Orang Dewasa?
Kasus hepatitis akut berat menyerang 300 an anak di 20 lebih negara. Bisakah orang dewasa terinfeksi penyakit ini?
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kasus hepatitis akut berat terus menjadi sorotan di berbagai belahan dunia. Kasus ini menyerang 300 an anak di 20 lebih negara.
Apakah penyakit ini hanya menyerang anak-anak?
Sejauh ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerima laporan adanya 18 kasus pasien dengan gejala hepatitis akut di Indonesia.
Baca juga: Sederet Studi yang Sebut SARS-CoV-2 Jadi Akar Munculnya Hepatitis Akut pada Anak
Baca juga: Ahli Sarankan Beberapa Upaya yang Bisa Dilakukan Pemerintah untuk Hadapi Hepatitis Akut
Adapun usia pasien mayoritas dibawah 16 tahun.
Dengan usia terbanyak adalah 5-9 tahun yakni 6 orang, 4 orang berusia 0-4 tahun, 4 orang berusia 10-14 tahun, serta 4 orang berusia 15-20 tahun.
Juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, pihaknya sampai saat ini terus memantau perkembangan penyakit ini, termasuk kemungkinan menyerang kelompok usia dewasa.
Pakar kesehatan dunia maupun Indonesia terus berupaya mencari asal muasal penyakit ini. Selain itu, masih banyak informasi yang harus digali mengenai penyakit yang pertama kali ditemukan di Inggris ini.
"Kalau sampai sekarang ya kita lihat bahwa yang tersiar saat ini adalah pada usia kurang dari 16 tahun. Itu sebagian besar 90 persen pada usia 1 bulan sampai 16 tahun.
Apakah nanti orang dewasa tertular atau tidak. Tentu kita belum ada jawaban pasti ya, karena penyakit ini baru dan tentunya banyak sekali yang harus kita pelajari," kata Nadia dalam kegiatan virtual, beberapa waktu lalu.
Secara umum gejala awal penyakit Hepatitis Akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan.
Baca juga: Kasus Hepatitis Akut di AS Bertambah, Colorado Identifikasi 5 Kasus pada Anak-anak
Baca juga: Kemenkes Minta Fasilitas Kesehatan Tidak Lambat Rujuk Pasien Bergejala Hepatitis Akut Berat
Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat.
Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orangtua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.
Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran.
Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi Hepatitis sudah sangat berat.
Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil.