Mengenal Flu Singapura, Penyakit yang Sering Menyerang Anak saat Musim Peralihan, Simak Gejalanya
Mengutip Kontan.co.id, istilah medis dari flu Singapura adaalah hand, foot, and mouth disease (HFMD).
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan tentang apa itu flu Singapura.
Flu Singapura merupakan penyakit yang menyerang anak-anak.
Flu Singapura perlu diwaspadai saat musih peralihan.
Mengutip Kontan.co.id, istilah medis dari flu Singapura adalah hand, foot, and mouth disease (HFMD).
Baca juga: Perbedaan Flu, Selesma, dan Covid-19, Kenali Gejalanya Berikut Ini
Baca juga: 6 Cara Meredakan Flu Secara Alami: Menghirup Uap hingga Kumur dengan Air Garam
Mereka yang terjangkit penyakit ini ditandai ruam hingga luka di bagian tubuh seperti tangan, kaki, dan mulut.
Penyakit ini paling umum disebabkan oleh infeksi virus coxsackie tipe A16.
Virus tersebut masuk dalam kelompok enterovirus nonpolio.
Penyakit ini ditemukan pada 1957 yang muncul pertama di Toronto, Kanada.
Penularan flu Singapura bisa melalui air liur, dahak, lendir hidung, cairan blister, atau cairan pada luka lepuh hingga feses atau kotoran.
Mengutip bobo.grid.id, flu Singapura bisa menular ke orang lain melalui kontak langsung.
Ada beberapa gejala flu Singapura adalah:
1. Demam;
2. Nyeri tenggorokan;
3. Timbul luka di sekitar tenggorokan, lidah, dan bibir;
4. Nyeri pada mulut;
5. Kehilangan nafsu makan;
6. Lemas;
7. Muncul bintik-bintik kemerahan pada tangan dan kaki.
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura
Untuk mencegah penularan, orang tua bisa mengajari anak untuk menjaga kebersihan.
Seperti mengajarkan untuk mencuci tangan secara teratur sebelum dan sesudah makan.
Sedangkan, bagi orang dewasa, kebersihan perlu diperhatikan terutama setelah menggunakan toilet atau mengganti popok anak.
Bisa juga dengan mendisinfeksi area umum seperti toilet bersama dengan cairan alkohol.
Orang tua dari anak yang terjangkit juga harus memberikan pembatasan dan edukasi ke anak agar membatasi bertemu dengan orang lain.
Setidaknya, hindari kontak dengan anak-anak lain hingga demam dan sariawan sembuh.
(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Dinno Baskoro)(Bobo.id, Thea Arnaiz)