Virus Hendra Bisa Menginfeksi Hewan Lain, Ini Masa Inkubasi pada Kuda dan Cara Pencegahannya
Virus Hendra bisa menginfeksi hewan lain. Ini masa inkubasi pada kuda dan cara pencegahannya. Varian baru virus Hendra ini ditemukan di Australia.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini, peneliti di Griffith University telah menemukan varian virus Hendra baru yang dapat menular ke kuda dan manusia.
Varian baru virus Hendra ini ditemukan di Australia.
Dalam penelitian yang diterbitkan di Emerging Infectious Disease, varian baru virus Hendra terdeteksi dalam urin kelelawar berkepala hitam dan abu-abu, yang melintasi distribusi geografis yang luas dari pantai utara-tengah NSW hingga Queensland tenggara.
Menurut Griffith University, varian virus Hendra baru (HeV-g2) baru-baru ini ditemukan pada sampel kuda yang mati pada 2015 karena sakit akut dan sebelumnya terdeteksi pada organ kelelawar.
“Deteksi varian baru Hendra dalam urin itu penting, karena kontak dengan urin rubah terbang yang terinfeksi adalah bagaimana kuda bisa terinfeksi,” kata pemimpin peneliti Dr Alison Peel, dari Pusat Kesehatan Planet dan Keamanan Pangan.
Virus Hendra merupakan patogen yang bersirkulasi secara alami pada kelelawar (flying fox) Australia.
Pada Oktober 2021, varian baru HeV-g2 dari virus Hendra diketahui telah mengakibatkan kematian seekor kuda di dekat Newcastle, New South Wales, Australia.
Baca juga: Fakta-fakta Virus Hendra, Virus Langka yang Menular dari Kuda ke Manusia
Virus Hendra
Virus Hendra adalah virus RNA, single strain, dan termasuk dalam famili Paramyxoviridae, subfamili Paramyxovirinae.
Virus Hendra dikategorikan dalam genus Henipavirus, yang merupakan anggota dari subfamili Paramyxovirinae (Respirovirus, Morbillovirus, Avulavirus, dan Rubulavirus.
Selain itu, virus ini memiliki kemampuan untuk bertahan lebih dari empat hari di urin kelelawar pada suhu 22 °C (72 °F).
Virus Hendra juga dapat bertahan hidup untuk beberapa jam sampai beberapa hari (umumnya kurang dari empat hari) di jus buah.
Di alam, virus ini tidak bertahan dengan baik pada suhu tinggi, dan tidak aktif dalam waktu kurang dari satu hari baik pada urin ataupun jus buah pada suhu 37 °C (98.6 °F), dikutip dari Balai Besar Pertanian Tanjung Priok.
Berdasarkan rekomendasi OIE, agen virus Hendra dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Sementara pengujian serologis dapat dilakukan dengan virus neutralisation test (VNT) dan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).
Hasil positif pengujian VNT dan ELISA tidak dapat menetapkan kejadian wabah pada suatu daerah.
Namun, pengujian ini dapat digunakan untuk mencurigai terjadinya kasus di suatu wilayah.
Baca juga: Perlu Diwaspadai, Virus Hendra Punya Risiko Fatalitas Tinggi
Masa Inkubasi Virus Hendra
1. Masa Inkubasi Virus Hendra pada Kuda
Pada kuda, masa inkubasi virus Hendra diperkirakan 5-16 hari.
Kuda dapat terinfeksi setelah terpapar virus dalam urin flying fox yang terinfeksi.
Infeksi virus Hendra pada kuda akan menyebabkan gejala klinis yang ditunjukkan oleh dua sindrom yaitu, ditandai oleh penyakit pernapasan dan kelainan saraf.
Sebagian besar kasus yang diketahui bersifat parah dan akut, serta menimbulkan kematian dalam beberapa hari.
Namun, ada juga infeksi virus Hendra yang dilaporkan sebagai kasus ringan pada kuda hingga penyembuhan.
2. Masa Inkubasi Virus Hendra pada Kucing
Sedangkan, masa inkubasi pada percobaan terhadap kucing yang terinfeksi adalah 4-8 hari.
3. Masa Inkubasi Virus Hendra pada Manusia
Masa inkubasi virus Hendra pada manusia terjadi kurang lebih 9-16 hari.
Sementara gejala infeksi virus Hendra pada manusia akan muncul 5-12 hari setelah terinfeksi.
Penularan virus Hendra ke manusia dapat terjadi setelah terpapar cairan dan jaringan tubuh atau kotoran kuda yang terinfeksi virus Hendra.
Gejala yang muncul seperti influensa dan encephalitis.
Selain itu juga pernah dilaporkan gejala klinis yang muncul pada manusia berupa demam, myalgia, dan gangguan pernapasan.
Orang terinfeksi karena kontak dengan kuda terinfeksi dapat sembuh sebelum penyakit berkembang sampai muncul gejala encephalitis yang bersifat fatal.
Pada beberapa kasus berkembang menjadi ensefalitis yang fatal.
Meskipun penyakit ini jarang, namun angka kematian (Case Fatality Rate/CFR) pada manuasi tinggi yaitu 57 % .
Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Virus Hendra, Ini Penjelasan Kenapa Manusia Bisa Terinfeksi Virus Hendra
Pencegahan Penularan Virus Hendra
Untuk mencegah penularan virus Hendra, kuda yang mengalami tanda-tanda terinfeksi virus Hendra harus diisolasi dan dilakukan pengendalian yang sangat ketat.
Berikut ini langkah yang bisa dilakukan, dikutip dari Kemenkes.
1. Perlindungan Diri
Orang yang berinteraksi dengan kuda harus dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) untuk melindungi kulit, selaput lendir, dan mata terhadap infeksi virus Hendra.
Kandang juga harus dibatasi terhadap masuknya hewan liar seperti kucing.
Nekropsi kuda yang terinfeksi harus dihindari atau dilakukan sesuai dengan panduan yang tepat.
Tempat penguburan bangkai hewan yang mati karena virus Hendra harus dijaga terhadap binatang liar.
2. Menghindari kontak dengan orang yang dicurigai atau terinfeksi termasuk cairan tubuhnya
3. Mengurangi Kontak dengan Hewan Sakit
Selain itu, pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi kontak dengan hewan sakit, khususnya oleh orang yang sering berinteraksi dengan hewan (kuda).
Orang yang menangani hewan sakit (virus Hendra) harus mencuci semua peralatan yang terkontaminasi, mencuci tangan dan rambut dengan sabun dan air mengalir, dan mengganti pakaian dan sepatu kandang.
4. Konsumsi daging secara matang
5. Tidak mengonsumsi produk buah langsung dari pohonnya karena kelelawar dapat mengkontaminasi
6. Tidak menambahkan tanaman buah sebagai sumber makanan kelelawar sekitar peternakan
7. Cuci dan kupas buah secara menyeluruh dan buah buah yang memiliki tanda gigitan kelelawar
8. Bagi petugas kesehatan terapkan pencegahan dan pengendalian infeksi.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Virus Hendra
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.