Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Kesehatan

Fakta-fakta Cacar Monyet atau Monkeypox: Masa Inkubasi Panjang, Tidak Ada Pengobatan Khusus

Berikut fakta-fakta tentang cacar monyet atau monkeypox yang tengah melanda di sejumlah negara di dunia.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Fakta-fakta Cacar Monyet atau Monkeypox: Masa Inkubasi Panjang, Tidak Ada Pengobatan Khusus
PUBLIC HEALTH IMAGE LIBRARY/CDC
Ilustrasi Virus Monkeypox atau Penyakit Cacar Monyet 

6. Muncul setelah 40 Tahun Hilang

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tidak ada kasus cacar monyet yang dilaporkan selama 40 tahun sebelum muncul kembali di Nigeria pada 2017.

7. Tidak Ada Pengobatan Khusus

Saat ini tidak ada pengobatan khusus untuk cacar monyet.

Pasien biasanya perlu dirawat di rumah sakit spesialis agar infeksi tidak menyebar dan gejala umum dapat diobati.

8. Masa Inkubasi

Menurut WHO, masa inkubasi (interval dari infeksi hingga timbulnya gejala) cacar monyet biasanya dari 6 hingga 13 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari.

Berita Rekomendasi

Asal Mula Cacar Monyet

Ilustrasi monkeypox atau cacar air
Ilustrasi monkeypox atau cacar air (precisionvaccinations.com)

Monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit seperti cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, maka diberi nama 'cacar monyet'.

Cacar monyet manusia pertama kali diidentifikasi pada manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo pada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun di wilayah di mana cacar telah dieliminasi pada tahun 1968.

Sejak itu, sebagian besar kasus telah dilaporkan dari pedesaan, daerah hutan hujan di Cekungan Kongo, khususnya di Republik Demokratik Kongo dan kasus manusia semakin banyak dilaporkan dari seluruh Afrika Tengah dan Barat, sebagaimana dikutip dari laman resmi WHO.

Sejak tahun 1970, kasus cacar monyet telah dilaporkan pada manusia di 11 negara Afrika – Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone , dan Sudan Selatan.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Langka Menyebar di Eropa, Sebabkan Demam dan Ruam, Begini Penularannya

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di 4 Negara, Sebabkan Demam hingga Ruam pada Wajah atau Alat Kelamin

Kemudian, pada tahun 1996–1997, wabah dilaporkan di Republik Demokratik Kongo dengan rasio kematian kasus yang lebih rendah dan tingkat serangan yang lebih tinggi dari biasanya.

Wabah cacar air secara bersamaan (disebabkan oleh virus varicella, yang bukan merupakan orthoopoxvirus) dan cacar monyet ditemukan yang dapat menjelaskan perubahan nyata atau nyata dalam dinamika penularan dalam kasus ini.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
asd
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
Â
1x
    • Chapters
    • descriptions off, selected
    • subtitles off, selected
      Advertisement
      ×

      Ads you may like.

      © 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
      Atas