Mengenal Flu Singapura, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Flu Singapura atau istilah medisnya Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut merupakan penyakit yang sangat menular.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Flu Singapura atau istilah medisnya Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut merupakan penyakit yang sangat menular. Biasanya menyerang anak-anak berusia 5-10 tahun.
Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus. Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).
Gejala Flu Singapura
Dikutip dari keterangan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), HFMD umumnya diawali dengan gejala demam, nyeri tenggorokan atau menelan, nafsu makan yang menurun, dan nyeri/tidak enak badan.
Baca juga: 114 Orang Suspek Hepatitis Akut di Jatim, Dinkes Imbau Masyarakat Terapkan PHBS
Setelah demam satu sampai dua hari, timbul bintik-bintik. Juga merah di rongga mulut (umumnya berawal di bagian belakang langit-langit mulut) yang kemudian pecah menjadi sariawan.
Kemudian, 1-2 hari timbul juga ruam-ruam kulit dan bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki. Meskipun kelainan selaput lendir dan kulit pada HFMD
terutama melibatkan rongga mulut, telapak tangan dan kaki, namun ruam dapat juga timbul di tungkai, lengan, bokong dan kulit sekitar kemaluan.
Orang dewasa dan orang dengan sistem
kekebalan tubuh baik mungkin saja terinfeksi virus HFMD namun tidak menunjukkan gejala sama sekali (asimtomatik).
Baca juga: Perbedaan Flu, Selesma, dan Covid-19, Kenali Gejalanya Berikut Ini
Kelompok ini bukanlah kelompok penderita namun potensial sebagai
pembawa (carrier) virus HFMD dan menyebarkan virus ini.
Meskipun umumnya menunjukkan gejala yang ringan, namun pada beberapa kasus HFMD dapat menyebabkan komplikasi yang berat. Lesi di daerah mulut dapat menyebabkan kesulitan minum dan makan sehingga anak mengalami dehidrasi.
Beberapa laporan menyebutkan kasus HFMD berat seperti meningitis (radang selaput otak) dan ensefalitis yang mengakibatkan pasien harus dirawat intensif atau bahkan mengakibatkan kematian.
Beberapa penelitian menunjukkan HEV 71 merupakan strain tersering penyebab HFMD berat.
Beberapa laporan kasus lainnya menunjukkan HFMD dapat menyebabkan komplikasi berupa lepasnya kuku jari tangan dan kaki dan terjadi beberapa minggu setelah fase akut HFMD.