Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengenal Flu Singapura, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Flu Singapura atau istilah medisnya Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut merupakan penyakit yang sangat menular.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Mengenal Flu Singapura, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Obatherball
Flu Singapura 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Flu Singapura atau istilah medisnya Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut merupakan penyakit yang sangat menular. Biasanya menyerang anak-anak berusia 5-10 tahun.

Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus. Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).

Virus flu singapura yang dialami oleh anak-anak yang menimbulkan bintik-bintik merah dan berisi seperti air. 



Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Flu Singapura Marak di Kota Medan, Pemko Medan Siagakan Petugas, https://medan.tribunnews.com/2019/07/11/flu-singapura-marak-di-kota-medan-pemko-medan-siagakan-petugas.
Penulis: Nanda Rizka Nasution
Editor: Royandi Hutasoit
Virus flu singapura yang dialami oleh anak-anak yang menimbulkan bintik-bintik merah dan berisi seperti air. Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Flu Singapura Marak di Kota Medan, Pemko Medan Siagakan Petugas, https://medan.tribunnews.com/2019/07/11/flu-singapura-marak-di-kota-medan-pemko-medan-siagakan-petugas. Penulis: Nanda Rizka Nasution Editor: Royandi Hutasoit (TRIBUN MEDAN)

Gejala Flu Singapura

Dikutip dari keterangan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), HFMD umumnya diawali dengan gejala demam, nyeri tenggorokan atau menelan, nafsu makan yang menurun, dan nyeri/tidak enak badan.

Baca juga: 114 Orang Suspek Hepatitis Akut di Jatim, Dinkes Imbau Masyarakat Terapkan PHBS

Setelah demam satu sampai dua hari, timbul bintik-bintik. Juga merah di rongga mulut (umumnya berawal di bagian belakang langit-langit mulut) yang kemudian pecah menjadi sariawan.

Kemudian, 1-2 hari timbul juga ruam-ruam kulit dan bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki. Meskipun kelainan selaput lendir dan kulit pada HFMD

Berita Rekomendasi

terutama melibatkan rongga mulut, telapak tangan dan kaki, namun ruam dapat juga timbul di tungkai, lengan, bokong dan kulit sekitar kemaluan.

Orang dewasa dan orang dengan sistem
kekebalan tubuh baik mungkin saja terinfeksi virus HFMD namun tidak menunjukkan gejala sama sekali (asimtomatik).

Baca juga: Perbedaan Flu, Selesma, dan Covid-19, Kenali Gejalanya Berikut Ini

Kelompok ini bukanlah kelompok penderita namun potensial sebagai
pembawa (carrier) virus HFMD dan menyebarkan virus ini.

Meskipun umumnya menunjukkan gejala yang ringan, namun pada beberapa kasus HFMD dapat menyebabkan komplikasi yang berat. Lesi di daerah mulut dapat menyebabkan kesulitan minum dan makan sehingga anak mengalami dehidrasi.

Beberapa laporan menyebutkan kasus HFMD berat seperti meningitis (radang selaput otak) dan ensefalitis yang mengakibatkan pasien harus dirawat intensif atau bahkan mengakibatkan kematian.


Beberapa penelitian menunjukkan HEV 71 merupakan strain tersering penyebab HFMD berat.

Beberapa laporan kasus lainnya menunjukkan HFMD dapat menyebabkan komplikasi berupa lepasnya kuku jari tangan dan kaki dan terjadi beberapa minggu setelah fase akut HFMD.

Meskipun demikian, kelainan ini bersifat sementara dan kuku dapat tumbuh kembali.

Penderita HFMD dapat menyebarkan virus HFMD melalui sekret/cairan hidung (ingus),
tenggorokan (ludah, dahak), lesi kulit yang pecah, dan dari kotorannya.

Penyebaran ini mudah terjadi bila terdapat kontak erat dengan penderita (berbicara, memeluk, mencium), melalui
udara (bersin, batuk), kontak dengan kotoran pasien, dan kontak dengan objek atau permukaan yang tercemar oleh virus HFMD (memegang gagang pintu, permukaan meja, perabotan yang

tercemar virus tersebut, dll). Penderita HFMD umumnya sangat menularkan virus pada minggu pertama sakit. Beberapa pasien bahkan masih menularkan virus beberapa hari atau minggu
setelah gejala dan tanda infeksi hilang.

Pengobatan yang Dijalan

Tidak ada pengobatan khusus untuk HFMD, pengobatan bersifat simptomatik untuk mengatasi keluhan yang ditimbulkannya. Parasetamol dapat diberikan untuk mengatasi demam dan nyeri.

Kompres hangat dan pemberian minum yang lebih sering juga membantu menurunkan demam anak. Pada anak yang lebih besar, kumur-kumur dengan obat kumur dapat mengurangi nyeri akibat luka-luka di mulut.

Pencegahannya

Sampai saat ini, belum ditemukan vaksin untuk mencegah HFMD. Penderita HFMD sebaiknya diisolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Kejadian luar biasa/KLB (outbreak) dapat terjadi di berbagai negara dan lebih sering ditemukan di beberapa negara di Asia Tenggara, terutama di lingkungan tertutup dan padat seperti sekolah, panti asuhan, asrama, pondok pesantren, dan tempat penitipan anak.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

perlu dipraktekkan untuk mencegah penularan.

Seperti tidak membuang ludah dan menyentuh mulut dan mata sembarang, membiasakan menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin, serta membersihkan tangan setiap kali setelah menyentuh permukaan yang kotor dan sebelum makan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas