Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Kesehatan

Awal Mula Cacar Monyet atau Monkeypox Ditemukan, Simak Gejala dan Langkah Pencegahannya

Berikut awal mula Cacar Monyet atau Monkeypox ditemukan lengkap dengan gejala dan langkah pencegahannya.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Inza Maliana
zoom-in Awal Mula Cacar Monyet atau Monkeypox Ditemukan, Simak Gejala dan Langkah Pencegahannya
FACE2FACE AFRICA
Kondisi kaki yang terserang virus cacar monyet atau monkeypox. Berikut awal mula Cacar Monyet atau Monkeypox ditemukan lengkap dengan gejala dan langkah pencegahannya. 

Gejala Awal Monkeypox atau Cacar Monyet

Pada manusia, gejala cacar monyet mirip tetapi lebih ringan daripada gejala cacar.

Perbedaan utama antara gejala cacar dan cacar monyet adalah cacar monyet menyebabkan kelenjar getah bening membengkak (limfadenopati) sedangkan cacar tidak.

Sementara masa inkubasi (waktu dari infeksi hingga gejala) cacar monyet biasanya 7-14 hari tetapi dapat berkisar antara 5-21 hari.

Berikut gejala awal Monkeypox atau Cacar Monyet yang dikutip dari laman CDC:

- Demam

- Sakit kepala

- Nyeri otot

- Sakit punggung

- Pembengkakan kelenjar getah bening

- Panas dingin

- Kelelahan

Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, pasien mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Berita Rekomendasi

Penularan Monkeypox atau Cacar Monyet

Penularan virus monkeypox terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan, manusia, atau bahan yang terkontaminasi virus.

Virus masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang rusak (walaupun tidak terlihat), saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut).

Penularan dari hewan ke manusia dapat terjadi melalui gigitan atau cakaran, persiapan daging semak, kontak langsung dengan cairan tubuh atau bahan lesi, atau kontak tidak langsung dengan bahan lesi, seperti melalui alas yang terkontaminasi.

Sementara penularan dari manusia ke manusia diperkirakan terjadi terutama melalui tetesan pernapasan yang besar.

Tetesan pernapasan umumnya tidak dapat berjalan lebih dari beberapa kaki, sehingga diperlukan kontak tatap muka yang lama.

Metode penularan dari manusia ke manusia lainnya termasuk kontak langsung dengan cairan tubuh atau bahan lesi, dan kontak tidak langsung dengan bahan lesi, seperti melalui pakaian atau linen yang terkontaminasi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas