Cermati Pertumbuhan Anak, Normal atau Ada Gangguan? Terapi Ini Bisa Mendeteksi
Deteksi kelainan pertumbuhan untuk perawakan pendek pada anak itu adalah makin cepat makin bagus
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak orang tua yang merasa khawatir tumbuh kembang anak mereka tidak berlangsung secara optimal di masa-masa krusial pertumbuhannya.
Sebagian besar dari mereka bahkan tidak memahami apa saja tanda gangguan pertumbuhan yang dialami sang anak dan apa yang harus mereka lakukan.
Dalam menangani kondisi gangguan pertumbuhan ini, sebenarnya di kalangan medis, ada metode terapi hormon pertumbuhan atau Growth Hormone (GH) yang digunakan.
Dikutip dari laman www.gosh.nhs.uk, Senin (6/6/2022), Growth Hormone bertanggung jawab untuk melepaskan hormon lain dan bersifat sebagai pembawa pesan kimia, misalnya memberitahu hati untuk mempoduksi Insulin like Growth Factor 1 (IGF 1) yang penting untuk pertumbuhan di masa kanak-kanak.
Baca juga: Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Jalankan Program Outreach di Papua
Growth Hormone diproduksi oleh kelenjar pituitari yang terletak jauh di dalam otak, sedangkan instruksi untuk memproduksi Growth Hormone ini berasal dari bagian tubuh yang lain, misalnya Hipotalamus.
Jika ada masalah dengan Hipotalamus, Hipofisis atau hubungan antara keduanya, pelepasan Growth Hormone pun akan terpengaruh, ini yang kemudian menyebabkan defisiensi Growth Hormone.
Lalu kapan orang tua harus melakukan pemeriksaan Growth Hormone pada anak?
Dokter Spesialis Anak dan Konsultan di Brawijaya Hospital, dr. Frida Soesanti, Sp.A(K)., mengatakan bahwa semakin cepat anak itu melakukan pemeriksaan terkait pertumbuhannya yang mengacu pada tinggi atau pendeknya tubuh, maka akan semakin baik hasil terapinya.

Oleh karena itu, ia pun menyarankan agar para orang tua melakukan deteksi dini terhadap anak mereka.
"Jadi sebenarnya untuk deteksi kelainan pertumbuhan untuk perawakan pendek pada anak itu adalah makin cepat makin bagus," ujar dr. Frida, dalam webinar bertajuk 'Indikasi Terapi Growth Hormone pada Anak dan Remaja', Minggu (5/6/2022).
Ia pun menjelaskan perbandingan dua pasiennya yang memiliki usia 5 tahun dan 10 tahun, keduanya melakukan terapi Growth Hormone secara rutin dan berkelanjutan.
Namun hasil terapi yang diperoleh, kata dia, jauh lebih optimal anak yang berusia 5 tahun.
"Kalau kita bandingkan pasien yang saya terapi pada usia 10 tahun dengan pasien yang saya terapi mulai dari 5 tahun, (terapinya) sama-sama continue, maka yang 5 tahun growth-nya akan jauh lebih bagus daripada yang 10 tahun. Jadi untuk deteksi, makin cepat makin bagus," kata dr. Frida.