Peneliti Sebut 3 Suplemen Vitamin Ini berkaitan dengan 'Peningkatan' Risiko Kanker Paru-paru
Penyakit kanker sejauh ini telah membunuh jutaan orang setiap tahun, para pemikir terbaik dunia terus bekerja tanpa lelah untuk menemukan obatnya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit kanker sejauh ini telah membunuh jutaan orang setiap tahun, para pemikir terbaik dunia terus bekerja tanpa lelah untuk menemukan obatnya.
Anda pun tentu saja dapat mengubah risiko terkena kanker, meskipun cara melakukannya tidak selalu jelas.
Beberapa cara yang sudah jelas dapat dilakukan diantaranya adalah dengan mengurangi konsumsi daging olahan dan tidak merokok, ini tentunya bukan merupakan hal yang sulit.
Baca juga: Pejuang Kanker Perlu Dirangkul, Kamu Bisa Donasi Rambut untuk Mereka Lewat Kampanye Ini
Namun, 'keputusan yang tampaknya sehat' ini ternyata dapat menghadirkan risiko kesehatan lainnya yang tersembunyi.
Karena anda dapat beralih untuk mengkonsumsi suplemen makanan.
Namun perlu dicatat, penelitian terhadap suplemen makanan menggambarkan sederet risiko kesehatan yang akan dihadapi mereka yang kerap mengkonsumsi produk ini.
Dikutip dari laman The Express, Selasa (7/6/2022), pasar suplemen herbal saat ini memang sedang booming, namun mayoritas orang tentunya harus tetap mendapatkan semua nutrisi dan mineral yang mereka butuhkan melalui mengkonsumsi makanan.
Baca juga: Manfaat Minyak Zaitun untuk Perawatan Kulit, Kaya akan Vitamin dan Dapat Lawan Bakteri
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology mengaitkan penggunaan 'jangka panjang' dari 3 suplemen herbal dengan peningkatan risiko kanker paru-paru.
Para penulis itu meneliti hubungan antara suplemen beta-karoten, retinol, vitamin A, lutein dan likopen dengan risiko kanker paru-paru diantara peserta yang menjadi bahan penelitian.
Perlu diketahui, beta karoten adalah senyawa makanan dan sumber penting vitamin A.
Sedangkan retinol merupakan turunan lain dari vitamin A, lalu lutein adalah jenis pigmen organik yang disebut karotenoid, ini terkait dengan beta-karoten dan vitamin A.
Semua sumber tersebut tentu dapat ditemukan dalam makanan, namun beberapa orang justru memilih untuk mengkonsumsi suplemen yang mengandung vitamin pula.
Untuk memeriksa hubungan antara suplemen tersebut dan risiko kanker paru-paru, para peneliti kemudian mengambil data dari peserta dalam Studi kohort VITAmins And Lifestyle (VITAL) di negara bagian Washington, Amerika Serikat (AS).
VITAL adalah studi kohort tentang hubungan antara penggunaan suplemen dengan risiko kanker.
Pada 2000 hingga 2002, orang yang menjadi bahan penelitian telah menyelesaikan kuesioner sebanyak 24 halaman.
Termasuk menjawab pertanyaan rinci tentang penggunaan suplemen seperti durasi, frekuensi, dosisnya selama 10 tahun sebelumnya dari multivitamin dan suplemen atau campuran antara keduanya.
Insiden kanker paru-paru hingga Desember 2005 diidentifikasi oleh hubungan dengan surveilans, epidemiologi, dan registri kanker hasil akhir.
Lalu apa yang dipelajari para peneliti?
Menurut para peneliti, durasi yang lebih lama dari penggunaan individu terhadap karoten, retinol dan suplemen lutein dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru total yang signifikan secara statistik.
Meskipun penggunaannya tidak sebanyak total dosis rata-rata selama 10 tahun.
"Ada sedikit bukti untuk efek modifikasi berdasarkan jenis kelamin atau status merokok. Penggunaan suplemen karoten, retinol dan lutein dalam jangka panjang tidak boleh direkomendasikan untuk pencegahan kanker paru-paru, terutama di kalangan perokok," kata para peneliti.
Lalu apa yang dikatakan Cancer Research UK ?
Lembaga Cancer Research UK mengatakan bahwa tidak ada bukti yang dapat dipercaya yang menunjukkan suplemen makanan apapun dapat membantu mencegah kanker.
"Beberapa penelitian telah menemukan bahwa mengkonsumsi suplemen tertentu dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit kanker justru makin berkembang. Ada bukti bahwa diet sehat dengan mengkonsumsi banyak buah dan sayuran dapat mengurangi risiko kanker Anda," kata Cancer Research UK.
Nah, untuk melakukan diet seimbang yang sehat, maka anda perlu mengurangi konsumsi sederet jenis makanan dan minuman ini, yakni:
1. Olahan dan daging merah
Mengkonsumsi banyak daging olahan atau daging merah dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker usus.
2. Alkohol
Alkohol diyakini dapat menyebabkan munculnya 7 jenis kanker, oleh karena itu, hentikan kebiasaan minum anda untuk mengurangi risikonya.
3. Makanan berkalori tinggi dan minuman manis
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak, gula atau kalori dapat mempersulit anda untuk menjaga berat badan yang sehat.
4. Diet seimbang yang sehat
Ini mengindikasikan bahwa anda harus mengkonsumsi sebagian besar buah dan sayuran, banyak biji-bijian, termasuk pasta cokelat dan roti gandum.
Begitu pula dengan sumber protein yang lebih sehat seperti ayam, ikan atau kacang-kacangan, termasuk lentil.