Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

WHO Selidiki Laporan Virus Monkeypox dalam Air Mani

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang menyelidiki laporan yang menyatakan bahwa virus cacar monyet (Monkeypox) ada dalam air mani pasien.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in WHO Selidiki Laporan Virus Monkeypox dalam Air Mani
medical xpress
Kementerian Kesehatan Nasional Argentina mengkonfirmasi munculnya kasus cacar monyet pertama tanpa riwayat perjalanan di Argentina pada 9 Juni 2022.WHO Selidiki Laporan Virus Monkeypox dalam Air Mani 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang menyelidiki laporan yang menyatakan bahwa virus cacar monyet (Monkeypox) ada dalam air mani pasien.

"Kami sedang menjajaki kemungkinan bahwa penyakit itu dapat ditularkan secara seksual," kata seorang pejabat WHO pada Rabu kemarin.

Dikutip dari laman Reuters, Kamis (16/6/2022), banyak kasus dalam wabah Monkeypox yang sebagian besar berpusat di Eropa ini ditemukan pada pasangan seksual yang telah melakukan kontak erat.

Baca juga: Panduan Sementara WHO Soal Vaksin dan Imunisasi untuk Cacar Monyet

Lembaga tersebut menegaskan bahwa virus Monkeypox ini terutama ditularkan melalui kontak interpersonal yang dekat.

Dalam beberapa hari terakhir, para ilmuwan mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi DNA virus dalam air mani beberapa pasien Mpnkeypox di Italia dan Jerman.

Termasuk sampel yang diuji di laboratorium yang menunjukkan bahwa virus yang ditemukan dalam air mani satu pasien mampu menginfeksi orang lain dan mereplikasi.

BERITA TERKAIT

Manager Insiden Monkeypox di WHO Eropa, Catherine Smallwood menyampaikan, belum diketahui apakah laporan baru-baru ini mengindikasikan virus Monkeypox dapat ditularkan secara seksual.

Baca juga: Alat Uji Baru untuk Monkeypox dalam Tahap Pengembangan

"Ini mungkin sesuatu yang tidak kita sadari pada penyakit ini sebelumnya. Kami benar-benar perlu fokus pada cara penularan yang paling sering dan dengan jelas kami melihat hal itu terkait dengan kontak antara kulit ke kulit," kata Smallwood.

Perlu diketahui, lebih dari 1.300 kasus virus ini telah dilaporkan oleh sekitar 30 negara sejak awal Mei lalu.

Sebagian besar kasus telah dilaporkan ditemukan pada pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis.

Ilustrasi monkeypox dan memakai masker
Ilustrasi monkeypox dan memakai masker (Freepik/CDC)

Wabah ini telah memicu kekhawatiran karena virus Monkeypox sebenarnya jarang terlihat di luar Afrika.

Karena Afrika merupakan kawasan di mana virus ini menjadi endemik.

Sedangkan sebagian besar kasus yang ditemukan di Eropa tidak terkait dengan perjalanan ke benua itu.

Saat wabah menyebar, WHO telah merekomendasikan vaksinasi yang ditargetkan untuk mereka yang melakukan kontak erat, termasuk petugas kesehatan.

Namun lembaga itu justru beberapa negara kini terburu-buru menimbun vaksin.

"Sekali lagi, ini dapat menyebabkan konsekuensi yang merusak di masa depan. Saya memohon kepada pemerintah untuk mengatasi Monkeypox tanpa mengulangi kesalahan saat pandemi Covid-19 (virus corona) dan menjaga kesetaraan sebagai inti dari semua yang kita lakukan," kata Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas