Apa Itu Kembar Siam? Berikut Pengertian, Jenis-jenis hingga Penyebab Kembar Siam
Pengertian kembar siam, jenis-jenis, penyebab kembar siam, dan operasi pemisahannya.
Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan mengenai kembar siam, dalam artikel berikut ini.
Kembar siam adalah jenis kembar langka di mana dua saudara kandung terhubung secara fisik.
Biasanya, kembar siam disatukan di dada atau perut.
Sementara, beberapa kembar siam terhubung ke tingkat yang lebih besar daripada yang lain.
Sebagian besar kembar siam berbagi setidaknya satu organ vital.
Meskipun secara fisik terikat satu sama lain, namun kembar siam adalah dua individu.
Kembar siam diketahui memiliki pemikiran yang unik dan kepribadian mereka sendiri.
Dilansir healthline, para peneliti masih berusaha memahami asal-usul jenis kelahiran kembar ini.
Namun, beberapa ahli percaya bahwa kembar siam terjadi ketika sel telur yang dibuahi tidak membelah sepenuhnya.
Ini terjadi ketika sel telur membelah 12 hari atau lebih setelah pembuahan.
Baca juga: Bayi Kembar Siam Asal Brazil Berhasil Dipisahkan, Operasi dengan Bantuan Virtual Reality
Jenis Kembar Siam
Kembar siam dapat dihubungkan melalui berbagai bagian tubuh, termasuk kepala, dada, perut, panggul, dan bokong.
Kembar yang bergabung di dada atau perut adalah jenis kembar siam yang paling umum, dan terdiri dari 75 persen dari semua kasus.
Berikut jenis-jenis umum kembar siam sebagaimana dikutip dari childrenscolorado:
1. Thoracopagus: bergabung di dada dan saling berhadapan
2. Omphalopagus: bergabung di perut dan saling berhadapan
3. Pygopagus: bergabung di pantat dan perineum, dan saling berhadapan
4. Ischiopagus: bergabung dengan tulang panggul tunggal dan empat ekstremitas bawah normal
5. Craniopagus: bergabung di tengkorak dengan atau tanpa koneksi otak
Baca juga: Kabar Terbaru Bayi Kembar Siam Annaya-Innaya, Sempat Jalani Operasi 10 Jam Kini Boleh Pulang
Penyebab Kembar Siam
Kembar identik terjadi ketika satu sel telur yang dibuahi (embrio) membelah dan berkembang menjadi dua individu.
Adapun teori lain menyatakan bahwa dua embrio terpisah menyatu dalam perkembangan awal.
Usia ibu dan jumlah kehamilan sebelumnya tidak menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya kembar jenis ini.
Namun, penggunaan teknik reproduksi berbantuan misalnya fertilisasi in vitro, dapat meningkatkan risiko kembar siam.
Operasi Pemisahan Kembar Siam
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, operasi pemisahan bayi kembar siam mempunyai risiko.
Adapun risiko yang dapat terjadi antara lain adanya risiko pendarahan, infeksi, dan gangguan tumbuh kembang pascaoperasi.
Keluarga pasien harus dijelaskan mengenai perkembangan kondisi bayi kembar siamnya.
Selain itu, dijelaskan terkait berbagai kemungkinan penyulit dan risiko yang dapat terjadi, baik pada proses pemisahan, penyempurnaan, sampai kepada hal-hal teknis pascaoperasi.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
