Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kurang Konsumsi Buah, Berisiko Terkena Kanker Usus Besar

Kekurangan konsumsi buah membuat tubuh kekurangan serat yang berujung pada sembelit atau susah buang air besar.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kurang Konsumsi Buah, Berisiko Terkena Kanker Usus Besar
Tribunnews.com/Rina Ayu
Semarak kampanye #AyoMinumBuah dimulai di bulan Juli sebagai bentuk peringatan momen Hari Buah Sedunia tanggal 1 Juli. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Konsumsi buah telah terbukti melindungi tubuh dari berbagai penyakit.

Kandungan vitamin dan mineral pada buah sangat diperlukan tubuh untuk membangum sistem imunitas.

Namun sayangnya, konsumsi buah masyarakat masih jauh dari cukup.

Baca juga: Airlangga: Makan Buah Nusantara Untuk Jaga Imunitas dan Tingkatkan Perekonomian Nasional

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO mengatakan, rata-rata konsumsi buah di Indonesia tahun 2020 baru mencapai 88,56 gram/kapita/hari, bahkan turun sebesar 1,4 persen dibanding 2019.

"Karena itu, pemerintah giat menyebarluaskan pedoman ‘Isi Piringku’ untuk mengedukasi tentang porsi buah yang ideal, yaitu 1/6 dari isi piring kita atau 2 sampai 3 porsi buah setiap harinya, yang salah satunya dapat dibantu dengan minum jus buah," kata dia dalam kegiatan Buavita di Jakarta, Senin (1/8/2022).

Untuk itu, pihak menyambut upaya pelaku industri untuk turut mendukung perubahan kebiaasan masyarakat menjadi lebih positif.

Baca juga: Belum Selesai Pandemi Covid-19, Warga Korea Utara Diserang Wabah Penyakit Usus

Berita Rekomendasi

Ditambahkan, dokter gizi klinis dr. Diana F. Suganda, M.Kes, Sp.GK., selain sumber penguat sistem imun, buah dengan beragam kandungan vitamin, mineral, serat pangan, dan antioksidan dapat menjadi bahan baku untuk membangun dan mengoptimalkan sistem daya tahan tubuh.

“Setiap orang memiliki sistem daya tahan tubuh yang berbeda, dipengaruhi oleh faktor genetik, usia, lingkungan atau kebersihan, hingga lifestyle, yaitu kegiatan fisik maupun asupan makanan. Untuk itu, memastikan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang sangat diperlukan," terangnya.

Ilustrasi anak makan buah.
Ilustrasi anak makan buah. (Shutterstock)

Kekurangan konsumsi buah membuat tubuh kekurangan serat yang berujung pada sembelit atau susah buang air besar.

"Sembelit terus menerus bisa jadi kolon makin meningkat. Itu kanker usus besar, angka sekarang kan makin tinggi karena konsumsi seratnya kurang," ucap dokter Diana.

Baca juga: Keajaiban Kurma Ajwa, Kurma Nabi Disebut Buah dari Surga  Penangkal Racun, Hanya Ditanam di Madinah

Semarak kampanye #AyoMinumBuah telah dimulai di bulan Juli sebagai bentuk peringatan momen Hari Buah Sedunia tanggal 1 Juli.

Melalui berbagai kegiatan menarik yang telah menjangkau lebih dari 24.000 masyarakat, seperti memberikan edukasi mengenai buah sebagai pelengkap gaya hidup sehat mereka.

Kegiatan lainnya adalah sesi Instagram Live yang diikuti oleh lebih dari 14.700 orang untuk mengedukasi pentingnya mengonsumsi buah setiap hari, serta berbagi resep kreasi minuman dan cemilan buah yang mudah diaplikasikan di rumah.

Dalam waktu dekat, Buavita juga akan mengadakan kunjungan ke sejumlah Sekolah Dasar di wilayah Jabodetabek untuk membantu menanamkan kebiasaan mengonsumsi buah setiap hari sejak usia dini.
“Kami harap kampanye #AyoMinumBuah dapat mendukung lebih banyak masyarakat Indonesia untuk memiliki tubuh lebih sehat dan terlindungi dari penyakit, sehingga mereka mampu menikmati hidup yang lebih berkualitas hingga nanti," ujar Head of Marketing Nutrition Indonesia, PT Unilever Indonesia, Tbk Ari Astuti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas