Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Beda Gejala Cacar Air, Cacar Monyet, dan Cacar Biasa

Meski mirip, ada perbedaan dengan cacar air dan cacar monyet. Gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. 

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Beda Gejala Cacar Air, Cacar Monyet, dan Cacar Biasa
freepik
Monkeypox atau cacar monyet. Meski mirip, ada perbedaan dengan cacar air dan cacar monyet. Gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sama seperti cacar air dan cacar biasa, pasien monkeypox atau cacar monyet akan sembuh sendiri.

Jika tidak ada infeksi tambahan atau tidak ada komorbid yang berat yang dapat memperparah kondisi pasien.

Baca juga: Hadapi Cacar Monyet, Menkes Diminta Siapkan Vaksin, Jokowi : Masyarakat Jangan Terlalu Panik

Lalu, bagaimana pembedaan ketiganya?

Dikutip dari Kementerian Kesehatan, gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. 

Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak.

Baca juga: Perintah Jokowi untuk Menkes Terkait Kasus Cacar Monyet

Berita Rekomendasi

Cacar air yang dikenal sebagai varicella, merupakan penyakit sangat menular yang disebabkan oleh virus varicella zoster.

Pasien yang terkena cacar air akan mengalami ruam seperti melepuh, yang pertama kali muncul di area wajah dan badan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. 

Contoh ruam dan lesi yang disebabkan oleh virus cacar monyet terlihat pada gambar handout yang diperoleh dari situs resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada 1 Juli 2022
Contoh ruam dan lesi yang disebabkan oleh virus cacar monyet terlihat pada gambar handout yang diperoleh dari situs resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada 1 Juli 2022 (CDC)

Demikian pula dengan cacar biasa.

 Pada Smallpox atau cacar biasa juga tidak ada gejala limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala smallpox juga berupa kelelahan, demam tinggi, sakit kepala, nyeri pada tubuh, serta muntah.

Baca juga: Ciri-ciri Cacar Monyet Berdasarkan Penjelasan Kemenkes: Terjadi Limfadenopati hingga Ruam pada Kulit

Perjalanan Gejala Cacar Monyet Dari Hari ke Hari 
Berikut gejala yang terjadi dari hari ke hari jika seseorang terpapar Monkeypox.

Fase pertama adalah prodromal, penderita akan mengalami demam yang disertai dengan sakit kepala yang terkadang terasa hebat,

Ilustrasi anak terserang gejala flu, batuk, pilek, dan demam.
Ilustrasi anak terserang gejala flu, batuk, pilek, dan demam. (Shutterstock)

Nyeri otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) yang dirasakan di leher, ketiak, atau di area selangkangan, badan panas dingin bahkan kelelahan dan lemas. 

Kemudian fase erupsi terjadi saat 1-3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah fase prodromal. Pada fase erupsi timbul ruam atau lesi pada kulit. Biasanya, ruam atau lesi ini dimulai dari wajah, lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap, terangnya.

Baca juga: Kasus Monkeypox Pertama Ditemukan di Indonesia, Wapres Maruf Amin: Sudah Diantisipasi Sejak Awal

Kemudian fase ketiga, saat ruam atau lesi pada kulit ini akan berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (maculopapular), lepuh yang berisi cairan bening atau nanah, lalu mengeras atau keropeng hingga akhirnya rontok. 

Cacar monyet biasanya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari 2 hingga 4 minggu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas