HIV/AIDS: Cara Penularan, Individu yang Punya Risiko Besar Tertular, dan Cara Menghindarinya
Simak cara penularan HIV/AIDS, individu yang memiliki risiko besar untuk tertular dan cara menghindarinya.
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel darah putih yang disebut sel CD4, dilansir dari laman WHO.
HIV menghancurkan sel CD4, melemahkan kekebalan seseorang terhadap infeksi oportunistik, seperti tuberkulosis, infeksi jamur, infeksi bakteri parah dan beberapa jenis kanker.
Tahap paling lanjut dari infeksi HIV adalah Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
Turunnya kekebalan tubuh karena infeksi HIV mengakibatkan AIDS, yang dapat berkembang menjadi kanker, infeksi atau manifestasi klinis jangka panjang yang parah.
Dikutip dari laman pusdatin.kemenkes.go.id, penderita HIV memerlukan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS.
Sementara penderita AIDS membutuhkan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Orang Terkena HIV, Gejala Awal Mirip Flu 2 hingga 3 Minggu
Adapun media atau cara penularan HIV dilansir dari laman WHO, dijelaskan sebagai berikut:
Cara Penularan HIV
HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, seperti darah, ASI (Air Susu Ibu), air mani, dan cairan vagina.
Selain itu, HIV juga dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama kehamilan dan persalinan.
Seseorang tidak dapat terinfeksi HIV melalui kontak biasa sehari-hari seperti berciuman, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi benda pribadi, makanan atau air.
Penting untuk dicatat bahwa orang dengan HIV yang memakai pengobatan Current Antiretroviral Therapy (ARV) dan penekanan virus tidak dapat menularkan HIV ke pasangan seksual mereka.
Oleh karena itu, pemakaian ARV dan dukungan untuk tetap menggunakan pengobatan sangat penting tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan orang yang terkena HIV, tetapi juga untuk mencegah penularan HIV.
Faktor risiko individu yang lebih besar tertular HIV
Seseorang dapat memiliki risiko yang lebih besar untuk tertular HIV karena perilaku dan kondisi sebagai berikut:
- Melakukan seks anal atau vaginal tanpa kondom;
- Mengalami infeksi menular seksual lain seperti sifilis, herpes, klamidia, gonore dan vaginosis bakteri;
- Terlibat dalam penggunaan alkohol dan obat-obatan yang berbahaya dalam konteks perilaku seksual;
- Berbagi jarum suntik, alat suntik, peralatan suntik lain yang terkontaminasi dan larutan obat saat menyuntikkan obat;
- Menerima suntikan yang tidak aman, transfusi darah, transplantasi jaringan, dan prosedur medis yang melibatkan pemotongan atau penindikan yang tidak steril;
- Mengalami luka tusuk jarum yang tidak disengaja, termasuk di kalangan petugas kesehatan.
Baca juga: Apa Itu ARV? Ini Gunanya untuk Penderita HIV, Bisa Memperlambat Perkembangan Virus
Cara Menghindari Penularan HIV
Dikutip dari laman pusdatin.kemenkes.go.id, berikut ini cara untuk menghindari penularan HIV yang dikenal konsep “ABCDE”:
- A (Abstinence): Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks bagi yang belum
menikah. - B (Be faithful): Bersikap saling setia kepada satu pasangan seks (tidak berganti-ganti
pasangan). - C (Condom): Cegah penularan HIV melalui hubungan seksual dengan menggunakan
kondom. - D (Drug No): Dilarang menggunakan narkoba.
- E (Education): Pemberian edukasi dan informasi yang benar mengenai HIV, cara
penularan, pencegahan dan pengobatannya.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)