Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak Bisa Jadi Awal Penyakit Stroke, Ini Gejala hingga Pencegahannya
Berikut penjelasan mengenai penyumbatan pembuluh darah di otak. Berawal dari sakit kepala parah hingga bisa sebabkan penyakit stroke.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Penyumbatan pembuluh darah di otak disebut sebagai penyakit arteri karotis.
Dikutip dari Mayoclinic, penyumbatan ini dapat meningkatkan risiko stroke, yang merupakan keadaan darurat medis dan terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu atau sangat berkurang.
Stroke terjadi apabila ada penyumbatan pembuluh darah di otak atau bisa juga karena pecahnya pembuluh darah tersebut.
Akibatnya, sebagian otak tidak mendapatkan pasokan darah pembawa oksigen yang diperlukan, sehingga otak mengalami kematian sel atau jaringan.
Pengobatan penyakit arteri karotis sangat berkaitan dengan perubahan gaya hidup dan bisa juga menggunakan operasi.
Untuk lebih lengkapnya, simak gejala hingga cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko penyumbatan pembuluh darah.
Baca juga: Pakar Epidemiologi: Infeksi Covid-19 Dapat Sebabkan Kematian Sel Otak dan Kerusakan Pembuluh Darah
Gejala Penyumbatan Pembuluh Darah
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menyebabkan tanda-tanda atau gejala yang serius.
Namun jika diabaikan, gejala ini akan berakibat cukup serius sehingga bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
1. Mati rasa tiba-tiba atau kelemahan pada wajah atau anggota badan, seringkali hanya pada satu sisi tubuh;
2. Tiba-tiba kesulitan berbicara dan memahami;
3. Tiba-tiba kesulitan melihat di satu atau kedua mata;
4. Pusing tiba -tiba atau kehilangan keseimbangan;
5. Sakit kepala parah yang tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.
Segera cari perawatan darurat jika mengalami tanda atau gejala tersebut.
Bahkan jika gejala tersebut hanya berlangsung sebentar usahakan tetap menghubungi dokter atau fasilitas kesehatan.
Penyebab Penyumbatan Pembuluh Darah
Masih dari Mayoclinic, penyumbatan pembuluh darah disebabkan oleh penumpukan plak di arteri yang mengantarkan darah ke otak.
Plak adalah gumpalan kolesterol, kalsium, jaringan fibrosa, dan puing-puing seluler lainnya yang berkumpul di lokasi cedera mikroskopis di dalam arteri.
Arteri karotis yang tersumbat oleh plak, sehingga menjadi kaku dan sempit.
Arteri karotis yang tersumbat akan kesulitan memberikan oksigen dan nutrisi ke struktur otak vital yang bertanggung jawab atas fungsi bagian tubuh.
Faktor Risiko Penyumbatan Pembuluh Darah
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah meliputi:
1. Tekanan darah tinggi
Tekanan berlebih pada dinding arteri dapat melemahkannya dan membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan.
2. Penggunaan tembakau
Kandungan nikotin pada tembakau dapat mengiritasi lapisan dalam arteri.
Merokok juga meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
3. Diabetes
Diabetes menurunkan kemampuan tubuh untuk memproses lemak secara efisien, sehingga risiko tekanan darah tinggi dan aterosklerosis akan lebih besar.
4. Kadar lemak darah tinggi
Kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah yang tinggi dan kadar trigliserida yang tinggi, suatu lemak darah, mendorong akumulasi plak.
5. Sejarah keluarga
Risiko penyumbatan pembuluh darah lebih tinggi jika seorang kerabat memiliki aterosklerosis atau penyakit arteri koroner.
6. Usia
Arteri menjadi kurang fleksibel dan lebih rentan terhadap cedera seiring bertambahnya usia.
7. Kegemukan
Kelebihan berat badan meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi, aterosklerosis dan diabetes.
8. Apnea tidur
Siklus berhenti bernapas di malam hari dapat meningkatkan risiko stroke.
9. Kurangnya olahraga.
Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan arteri, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas.
Pencegahan Penyumbatan Pembuluh Darah
Untuk mencegah atau memperlambat perkembangan penyumbatan pembuluh darah, perhatikan hal-hal berikut:
1. Jangan Merokok
Dalam beberapa tahun setelah berhenti merokok, risiko stroke mantan perokok sama seperti orang yang bukan perokok.
2. Pertahankan Berat Badan yang Sehat
Kelebihan berat badan berkontribusi pada faktor risiko lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan sleep apnea.
3. Batasi Kolesterol dan Lemak
Mengurangi lemak jenuh, khususnya, dapat mengurangi penumpukan plak di arteri.
4. Konsumsi BErgabai Buah dan Sayur
Buah dan sayur mengandung nutrisi seperti potasium, folat dan antioksidan, yang dapat melindungi terhadap penyumbatan pembuluh darah hingga stroke.
5. Batasi Konsumsi Garam
Kelebihan garam (natrium) dapat meningkatkan tekanan darah pada orang yang sensitif terhadap natrium.
Para ahli merekomendasikan agar orang dewasa yang sehat, makan kurang dari 1.500 miligram sodium sehari.
6. Berolahraga Secara Teratur
Olahraga dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL) — kolesterol “baik” — dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan jantung secara keseluruhan.
Hal ini juga membantu menurunkan berat badan, mengontrol diabetes dan mengurangi stres.
7. Batasi Konsumsi Alkohol
8. Kontrol Kondisi Kronis
Mengelola kondisi seperti diabetes dan tekanan darah tinggi membantu melindungi kesehatan arteri.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.