Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Tewasnya Bos Rental Mobil, Polisi Sebut Senjata Api yang Digunakan Pelaku Senpi Bohongan

Fakta baru tersebut diungkapkan oleh Rizky Agam, anak kedua korban yang ikut dalam pengejaran Honda Brio yang digelapkan oleh para pelaku.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Soal Tewasnya Bos Rental Mobil, Polisi Sebut Senjata Api yang Digunakan Pelaku Senpi Bohongan
Tribunnews/Reynas Abdila
Rizky Agam Syahputra (24), anak bos rental mobil Makmur Jaya yang tewas ditembak oleh oknum prajurit TNI AL di Tangerang, Banten. 

TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru kasus penembakan bos rental yang tewas ditembak, Ilyas Abdurrahman terungkap.

Fakta baru tersebut diungkapkan oleh Rizky Agam, anak kedua korban yang ikut dalam pengejaran Honda Brio yang digelapkan oleh para pelaku.

Diketahui, sebelum aksi penembakan, rombongan dari korban sempat menyergap mobil Brio.

Saat itu pengemudi Brio justru menodongkan senjata api lalu kabur.

Kemudian, pihak korban mendatangi Polsek Cinangka untuk meminta bantuan pendampingan karena pelaku membawa senjata api.

Namun, pihak Polsek Cinangka menolak aduan karena mengira tim dari bos rental adalah leasing.

Bahkan, korban yang membawa alat bukti seperti BPKB hingga kunci cadangan sudah ditolak permintaannya sebelum mereka memberikan alat bukti tersebut.

Berita Rekomendasi

Ilyas juga sudah meyakinkan bahwa mereka bukan dari leasing.

"Dibantahkan oleh ayah saya dengan hendak menunjukkan BPKB, STNK dan kunci serep sebagai alat bukti kepemilikan kendaraan," ujar Rizky Agam, dikutip dari YouTube TV One, Sabtu (4/12/2025).

Anggota polsek yang piket pun sempat menghubungi Kapolsek AKP Asep Iwan, namun permohonan pendampingan tetap ditolak.

Justru, tim dari korban diminta untuk mengejar sendiri mobil tersebut, padahal pelaku membawa senjata api.

Baca juga: Polisi Bongkar Peran Tersangka Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang

Bahkan, anggota polisi tersebut menyebut bahwa senjata api tersebut merupakan senpi bohongan.

"Kami pun mendapatkan saran agar kami mengejar mobil kami sendiri, padahal kami tahu bahwa mobil tersebut memiliki senjata api, tapi respons dari petugas yang piket pada malam itu mengatakan bahwa senjata api itu hanya bohongan," ujarnya. 

Sementara itu, anak pertama korban, Agam Muhammad Nasrudin sebelumnya menceritakan bahwa ada seorang pria yang mengaku dari TNI.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas