Prof. Zubairi Djoerban: Waspadai 5 Faktor Penularan HIV/AIDS
Prof. dr. Zubairi Djoerban mengatakan, perilaku seksual bukan menjadi satu-satunya faktor penularan HIV/AIDS di dunia.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pionir penanganan HIV/AIDS di Indonesia Prof. dr. Zubairi Djoerban mengatakan, perilaku seksual bukan menjadi satu-satunya faktor penularan HIV/AIDS di dunia.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) ini, ada faktor-faktor lain yang turut menjadi jalur penularan virus HIV/AIDS. Mulai dari faktor keturunan hingga penggunaan alat suntik yang tidak steril/bersih.
Hal itu diungkapkan Prof. Zubairi Djoerban saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, di Jakarta, Jumat (2/9).
"Jadi penerawang kami, ternyata ada banyak yang ternyata dari hubungan seksual saja," kata Prof. Zubairi.
Dia juga mengatakan, bahwa penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau narkotika juga menjadi faktor penyebaran virus tersebut.
Prof. Zubairi juga mengidikasi, bahwa transfusi darah juga jadi media penyaluran virus HIV/AIDS. Apalagi, dulu transfusi darah bagi pengidap hemofilia dilakukan melalui metode faktor 8.
Seluruh darah yang masuk ke lembaga donor, dijadikan satu untuk distrerilisasi. Namun, pada kenyataannya justru disitilah terjadi penularan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh atau anti body.
Baca juga: Orang Dengan HIV/AIDS Tidak Boleh Putus Minum Obat ARV
"Kemudian, setelah cara tesnya, sekarang proses untuk faktor 8 disudahi, dan darah yang keluar dari PMI dan program transfusi darah manapun disaring bersih, 99,9 persen tidak bisa 100 persen, tapi bisa dikatakan semuanya tidak terjadi penularan," jelasnya.
Berikut kutipan wawancara khusus Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Prof. dr. Zubairi Djoerban di Jakarta:
Si X (penderita ODHA) ini, yang terinfeksi HIV. Itu dia dapatnya (tertularnya) dari mana?
Iya jadi penerawang kami ternyata ada banyak yang ternyata dari hubungan seksual saja. Jadi riwayatnya waktu itu dari Amerika Los Angeles, San Francisco, New York, New Jersey yang di sebelah sana kebanyakan teman-teman muda di kalangan laki sama laki.
Kalau yang di New York dan New Jersey kebanyakan penggunaan narkotika. Jadi gampang ketahuan. Dan gampang ketahuan lagi ternyata bisa lewat laki ke perempuan. Dan kemudian makin banyak ditemukan di Afrika dan di hampir semua benua akhirnya.
Baca juga: Pengidap HIV/AIDS Bisa Hidup Normal, Bugar, dan Fit
Dan ternyata penularan laki ke perempuan dan perempuan ke laki, jauh lebih banyak daripada penularan homoseksual dan dalam tanda kutip orang yang lain seksual, bisa hetero bisa mono, kemudian narkotik, dan ketiga lewat transfusi darah.