Mengenal Apa Itu Burnout, Simak Tanda-tanda dan Cara Mengatasinya
Burnout dalam banyak kasus terkait dengan pekerjaan seseorang. Berikut ini jenis, tanda-tanda, dan cara mengatasi burnout.
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Burnout adalah bentuk kelelahan yang disebabkan oleh perasaan kewalahan yang terus-menerus.
Dikutip dari WebMD, burnout adalah hasil dari stres emosional, fisik, dan mental yang berlebihan dan berkepanjangan.
Dalam banyak kasus, burnout terkait dengan pekerjaan seseorang.
Burnout terjadi ketika seseorang kewalahan, terkuras secara emosional, dan tidak mampu memenuhi tuntutan hidupnya.
Kondisi burnout tidak dapat didiagnosis secara medis, namun dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang jika tidak diobati.
Burnout membuat seseorang tidak produktif, merasa putus asa, sinis, dan kesal.
Baca juga: Tanda-tanda Tubuh Mengalami Burnout
Adapun efek dari burnout dapat merugikan rumah, pekerjaan, hingga kehidupan sosial seseorang.
Burnout jangka panjang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap pilek dan flu.
Penyebab Burnout
Alasan utama burnout yakni meliputi:
- Beban kerja yang tidak dapat dikelola;
- Perlakuan tidak adil di tempat kerja;
- Tanggung jawab pekerjaan yang membingungkan;
- Kurangnya komunikasi atau dukungan dari atasan;
- Tekanan tenggat waktu yang luar biasa.
Baca juga: Tanda Diri Alami Burnout, Kondisi Stres Fisik dan Mental karena Pekerjaan
Jenis-Jenis Burnout
Terdapat tiga jenis burnout dan masing-masing memiliki penyebabnya sendiri, dijelaskan sebagai berikut:
- Overload Burnout
Overload burnout terjadi ketika seseorang bekerja lebih keras kemudian menjadi panik dalam mengejar kesuksesan.
Seseorang yang mengalami burnout jenis ini mungkin bersedia mempertaruhkan kesehatan dan kehidupan pribadinya untuk mewujudkan kesuksesan dalam pekerjaan.
- Under-Challenged Burnout
Under-challenged burnout yakni jika seseorang merasa kurang dihargai dan bosan dalam pekerjaannya.
Pekerjaan seseorang tersebut mungkin tidak memberikan kesempatan belajar atau memiliki ruang untuk pertumbuhan profesional.
Seseorang yang mengalami burnout jenis ini mungkin menjauhkan diri dari pekerjaan, menjadi sinis, dan menghindari tanggung jawab.
- Neglect Burnout
Neglect burnout atau mengabaikan kelelahan terjadi ketika seseorang merasa tidak berdaya di tempat kerja.
Jika segala sesuatunya tidak berjalan baik, seseorang mungkin yakin bahwa dirinya tidak kompeten atau tidak mampu memenuhi tanggung jawab.
Kelelahan seperti dimaksud di atas dapat dikaitkan erat dengan sindrom penipu, pola psikologis di mana seseorang meragukan keterampilan, bakat, atau pencapaiannya.
Baca juga: Tips Bagi Orangtua Menghindari Parental Burnout di Masa Pandemi
Tanda-tanda Burnout
Burnout tidak serta merta terjadi karena merupakan proses bertahap yang dibangun oleh stres dari pekerjaan.
Tanda dan gejalanya mungkin tidak kentara pada awalnya, tetapi semakin lama tidak tertangani, semakin buruk keadaannya dan dapat menyebabkan kerusakan.
Gejala burnout mirip seperti gejala stres, tetapi ada tiga cara untuk membedakan keduanya yakni sebagai berikut:
- Merasa lelah;
- Tidak ada antusiasme dan ada perasaan negatif terhadap pekerjaan;
- Ketidakmampuan untuk melakukan pekerjaan.
Burnout memiliki banyak gejala yang kerap dikacaukan dengan stres meningkat sehingga menjadi depresi.
Berikut ini tanda-tanda jika seseorang mengalami burnout:
- Kelelahan
Seseorang mungkin merasa terkuras dan tidak mampu secara emosional untuk menangani masalah di sekitarnya, baik secara profesional maupun pribadi.
Kelelahan ekstrim dan perasaan rendah diri membuat seseorang tidak memiliki energi.
Adapun gejala-gejala ini dapat menunjukkan diri dalam bentuk sakit fisik, perut, atau masalah usus.
- Keterasingan dari kegiatan
Perhatikan tanda-tanda sinisme dan frustrasi terhadap pekerjaan dan rekan kerja.
Seseorang mungkin mulai menjauhkan diri secara emosional, merasa mati rasa tentang pekerjaan dan lingkungannya.
- Performa berkurang
Hal ini dapat terjadi di tempat kerja, rumah, atau ketika merawat anggota keluarga karena seseorang tidak memiliki energi yang tersisa untuk tugas sehari-harinya.
Kelelahan membuat sulit untuk berkonsentrasi, menangani tanggung jawab, atau menjadi kreatif.
Cara Mengatasi Burnout
Kelelahan terbentuk dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh stres di tempat kerja atau di bagian lain dalam kehidupan seseorang.
Burnout mengakibatkan seseorang sulit untuk mengelola pekerjaan dan tanggung jawab lainnya.
Setelah mengidentifikasi tanda-tanda burnout, berikut ini beberapa cara untuk menghindarinya:
- Bicaralah dengan atasan
Jika seseorang berada di lingkungan yang memungkinkan, coba jelaskan perasaan dan diskusikan beban kerja yang lebih mudah dikelola.
Komunikasi penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
- Tidur yang cukup
Tidur sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental yang baik.
Jika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup karena kecemasan atas pekerjaan, kemungkinan akan menyebabkan kelelahan.
Sehingga penting untuk memprioritaskan tidur yang cukup.
- Lakukan aktivitas santai
Yoga atau meditasi bisa menjadi cara yang bagus untuk melepaskan stres.
Mempraktikkan aktivitas tersebut dapat membantu seseorang melepaskan ketegangan.
- Exercise Mindfulness
Dikutip dari gramedia.com, mindfulness merupakan kegiatan akan menyadari secara penuh yang terjadi dalam diri kita secara sengaja dengan (niat) menyatukan pikiran, perasaan dan tubuh kita untuk fokus, apa yang dilakukan.
Hal ini akan membuat seseorang fokus pada diri sendiri secara internal dan tahu bagaimana perasaannya saat ini.
Cara ini dapat membantu mengidentifikasi ketika seseorang merasa kewalahan dan mengetahui kesejahteraan emosionalnya.
Selain itu, mindfullness juga dapat membantu seseorang mengatasi tantangan hidup dan pekerjaan.
- Temukan dukungan
Berbicara dengan rekan kerja, teman, dan keluarga terpercaya adalah cara penting untuk membagikan perasaan dan mencari bantuan.
Dukungan tersebut dapat membantu seseorang mengatasi tekanan pekerjaan.
Menemukan terapis juga merupakan cara yang bagus untuk mendiskusikan perasaan dan mendapatkan dukungan.
- Bergerak atau melakukan aktivitas
Berolahraga minimal 30 menit terbukti memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Tidak hanya baik untuk fisik, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan mental.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)