Demam Berdarah: Gejala, Penyebab dan Penanganannya
Demam beradarah dapat menyebabkan penyakit parah. Berikut gejala, penyebab dan penanganan demam berdarah.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Simak gejala, penyebab dan penanganan penyakit demam berdarah.
Demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
Demam beradarah dapat menyebabkan penyakit parah dalam beberapa kasus.
Gejala demam berdarah berkisar dari ringan hingga berat.
Bagi kebanyakan orang, cara terbaik untuk mencegah demam berdarah adalah dengan mengambil langkah-langkah untuk menghindari gigitan nyamuk.
Lantas, apa saja gejala demam berdarah?
Baca juga: Kenali Gejala Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir hingga Remaja
Gejala Ringan
Gejala biasanya berlangsung antara 2–7 hari.
Kebanyakan orang merasa lebih baik setelah satu minggu.
Dikutip dari Medical News Today, berikut gejala ringan yang biasa dialami:
- Sakit otot dan sendi
- Ruam
- Sakit di belakang mata
- Mual dan muntah
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Mata merah.
Gejala Parah
Di antara 0,5 persen dan 5 persen kasus demam berdarah menjadi parah.
Jika ini terjadi, bisa mengancam nyawa.
Berikut gejala parah demam berdarah:
- Sakit perut atau nyeri tekan
- Muntah setidaknya tiga kali dalam 24 jam
- Pendarahan dari hidung atau gusi
- Muntah darah
- Darah dalam tinja
- Kelelahan
- Merasa gelisah atau mudah tersinggung
- Perubahan suhu dari sangat panas hingga sangat dingin
- Kulit dingin dan lembap
- Nadi lemah dan cepat
- Penurunan perbedaan antara tekanan darah sistolik dan diastolik.
Siapapun dengan gejala parah membutuhkan perhatian medis segera.
Penyebab Demam Berdarah
Empat virus dapat menyebabkan demam berdarah.
Mereka semua ditularkan baik oleh nyamuk Aedes aegypti atau bisa juga nyamuk Aedes albopictus.
Spesies nyamuk ini hidup di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia.
Nyamuk yang membawa virus menularkannya ke manusia dengan menggigitnya.
Ketika nyamuk lain menggigit seseorang dengan demam berdarah, ia akan mengambil virus tersebut.
Kemudian nyamuk akan menularkan virus ke orang berikutnya yang digigitnya.
Penanganan dan Pencegahan Demam Berdarah
Tidak ada obat khusus untuk mengobati infeksi demam berdarah.
Jika Anda merasa menderita demam berdarah, Anda harus menggunakan pereda nyeri dengan asetaminofen dan menghindari obat-obatan dengan aspirin, yang dapat memperburuk perdarahan.
Anda juga harus beristirahat, minum banyak cairan, dan menemui dokter.
Jika Anda mulai merasa lebih buruk dalam 24 jam pertama setelah demam turun, Anda harus segera ke rumah sakit untuk diperiksa komplikasinya.
Dikutip dari WebMD, cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mencegah gigitan nyamuk yang terinfeksi, terutama jika tinggal atau bepergian ke daerah tropis.
Ini bisa dilakukan dengan cara melindungi diri sendiri dan melakukan upaya untuk menekan populasi nyamuk.
Baca juga: Makanan dan Minuman untuk Mengurangi Gejala Flu: Sup Ayam, Yogurt hingga Oatmeal
Pada tahun 2019, FDA menyetujui vaksin yang disebut Dengvaxia untuk membantu mencegah penyakit ini terjadi pada remaja berusia 9 hingga 16 tahun yang telah terinfeksi demam berdarah.
Namun, saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah masyarakat umum tertular.
Untuk melindungi diri sendiri:
- Gunakan obat nyamuk, bahkan di dalam ruangan.
- Saat berada di luar ruangan, kenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang yang dimasukkan ke dalam kaus kaki.
- Pastikan tirai jendela dan pintu aman dan bebas dari lubang.
- Jika area tidur tidak disekat atau ber-AC, gunakan kelambu.
- Jika memiliki gejala demam berdarah, segera konsultasi dengan dokter.
Untuk mengurangi populasi nyamuk, singkirkan tempat-tempat di mana nyamuk dapat berkembang biak.
Ini termasuk ban bekas, kaleng, atau pot bunga yang menampung air hujan.
Ganti air secara teratur di pemandian burung luar ruangan dan wadah air hewan peliharaan.
(Tribunnews.com/Yurika)