Ingin Hidup Lebih Sehat? Kurangi Konsumsi MSG, Gula dan Garam
Konsumsi gula, garam, lemak berlebihan dapat memicu masalah kesehatan di kemudian hari.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsumsi gula, garam, lemak berlebihan dapat memicu masalah kesehatan di kemudian hari.
Ada banyak cara untuk mengatur ulang hidup sehat, satu diantaranya mengurangi asupan mengandung micin alias MSG atau monosodium glutamat.
MSG sering dipakai agar masakan lebih nikmat dan menggugah selera.
Konsumsi micin yang berlebihan bisa menimbulkan berbagai masalah, seperti sakit kepala, hipertensi, atau mual, terutama bagi orang yang sensitif dengan bahan tersebut.
Hal ini juga dapat dirasakan oleh anak-anak.
Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa batas aman konsumsi MSG per hari adalah 120 mg/kg berat badan per hari.
Itu artinya, seseorang yang memiliki berat 50 kg, tidak boleh mengonsumsi micin lebih dari 6 gram atau sekitar 1 sendok teh.
Menghitung asupan MSG per hari memang sulit bagi yang tidak terbiasa. Namun, tetap bisa dilakukan dengan meminta bantuan dokter maupun ahli gizi.
Baca juga: Banyak Konsumsi Micin, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan? Ini Penjelasan Dokter
Berikut tips mengurangi asupan MSG, untuk memulai hidup sehat dikutip dari Kobe Boga Utama:
1. Buat makanan sendiri
Kurangi kebiasaan membeli makan di luar rumah. Tak bisa dihindari, masakan resto atau pedagang kaki lima, cenderung menggunakan banyak micin, tinggi garam, dan minyak.
Jika ingin mengurangi asupan micin, buatlah makanan sendiri, karena dapat mengatur seberapa banyak penggunaan micin, bahkan bebas untuk mengolah makanan tanpa MSG.
Baca juga: Trik Masak Lezat Tanpa Micin, Tambhakan Bahan Dapur Ini, Gak Kalah Gurihnya, Lebih Sehat
Selain itu, juga dapat menerapkan teknik masak yang menghasilkan makanan yang lebih sehat dan tetap sedap.
Cobalah teknik memasak seperti memanggang atau merebus untuk memecah kandungan glutamat alami dari bahan makanan yang dimasak, sehingga rasanya lebih gurih.
Tentunya dengan memasak makanan sendiri dirumah, kebersihan makanan pun jadi lebih terjamin.
Baca juga: Mitos Atau Fakta, Konsumsi Micin Bisa Sebabkan Kebodohan dan Obesitas? Berikut Penjelasan Dokter
Untuk makanan dalam kemasan, pilihlah produk tanpa MSG. Untuk mie instan misalnya, jika belum bisa sepenuhnya melepas konsumsi mie instan, pilihlah varian yang tanpa MSG.
Jika ingin membuat goreng-gorengan, bisa menggunakan produk tepung bumbu yang tanpa MSG, serta juga bisa memilih minyak yang lebih sehat untuk menggorengnya, seperti minyak zaitun atau minyak kelapa.
2. Gunakan penyedap alternatif
Cara lain untuk mengurangi asupan micin adalah menggunakan bumbu penyedap alternatif.
Manfaatkan bahan makanan yang Anda punya di rumah untuk menggantikan kegunaan MSG, seperti: garam dan gula, rempah-rempah, rumput laut, terasi, teri atau rebon, jamur shitake, serta kaldu alami seperti air kaldu daging.
Baca juga: Kenali Tiga Dampak Kesehatan Jika Konsumsi MSG Berlebihan
Selain itu, dapat memperkaya masakan dengan jenis rempah tertentu, seperti bawang putih, bawang merah, lada, ketumbar, atau rosemary.
Semua penyedap ini bisa meningkatkan cita rasa masakan sehingga membuat makanan tetap lezat meski tanpa micin.
Agar khasiatnya tetap tinggi, pastikan bahwa rempah tersebut masih segar dan disimpan dengan baik.
Jika tidak disimpan dengan baik, kesegaran rempah dan kandungan zat gizinya bisa menurun. Rempah yang tidak segar juga bisa memengaruhi cita rasa makanan.
3. Disiplin dengan pola makan
Selain menerapkan cara di atas, mengurangi konsumsi micin dengan mulai meningkatkan kedisplinan dalam menjaga pola makan.
Meskipun sudah menjaga asupan dengan makan makanan yang sehat, porsi yang dikonsumsi juga harus tetap seimbang.
Baca juga: Amankan Menambahkan MSG pada Makanan Anak? Ini Kata Dokter
Makanlah dalam porsi yang secukupnya dan berhentilah kira-kira ketika sudah mencapai 80 persen rasa kenyang.
Hal ini dikarenakan makan secara berlebihan tidak hanya berdampak negatif untuk berat badan, tapi juga bisa mengganggu kinerja pencernaan.
Selain itu, porsi makan yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko sejumlah gangguan kesehatan.
Mulailah untuk disiplin dalam menjaga pola makan dari segi asupan dan porsinya. Pilih makan makanan non MSG dan atur porsinya agar tidak terlalu berlebihan.
Semakin terbiasa dengan pola makan yang sehat dan tidak berlebihan, maka hasrat untuk mengonsumsi makanan MSG pun semakin berkurang.