Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Transformasi Digital, Kunci Agar Layanan Kesehatan Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Memasarkan layanan kesehatan bukan hal yang mudah karena dibatasi oleh Permenkes

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Transformasi Digital, Kunci Agar Layanan Kesehatan Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
Tribun Bali/Wahyuni Sari
CEO Rumah Sakit Premier Bintaro, dr. Martha M.L Siahaan, M.HKes., MARS 

Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan pelayanan kesehatan di era disrupsi dan pandemi menjadi tantangan manajemen rumah sakit dalam menentukan langkah strategis untuk bertahan dan mengembangkan pelayanan rumah sakit.

Hal ini karena persaingan layanan kesehatan semakin ketat seiring dengan makin agresifnya penawaran layanan kesehatan dari rumah sakit-rumah sakit di luar negeri yang berburu pasien dari Indonesia.

Transformasi digital dinilai menjadi cara jitu untuk memenangi persaingan tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan digital marketing.

CEO RSPB, Dr. Martha Siahaan mengatakan, transformasi digital baik dari sisi peningkatan fasilitas maupun strategi pemasarannya, akan bisa menjadikan layanan kesehatan di Indonesia tuan rumah di negerinya sendiri.

"Kita harus bisa bersaing dengan pasar internasional karena sesungguhnya para dokter dan juga fasilitas rumah sakit di Indonesia sudah sangat bagus dan memadai. Hal ini harus terus menerus dikomunikasikan agar semakin banyak orang yang mengetahui," ujarnya dalam 'Strategi Rumah Sakit Masa Depan dengan Digital Marketing dan Lean Management di Era JKN' yang diselenggarakan RSPB bekerja sama dengan Ikatan Ahli Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (IAMARSI) baru-baru ini.\

Dia menjelaskan, digital marketing atau pemasaran melalui media online saat ini merupakan media komunikasi yang sangat efektif dalam menebarkan informasi dan edukasi Kesehatan.

Berita Rekomendasi

"Dengan segala keterbatasan aturan promosi Kesehatan yang berlaku di Indonesia kita dituntut untuk bisa melakukan pemasaran dengan cara-cara yang kreatif,” jelas dr Martha.

Dia tak menampik, memasarkan layanan kesehatan bukan hal yang mudah karena dibatasi dengan adanya aturan berpromosi Permenkes Nomor 44 tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS).

Baca juga: BPJS Kesehatan Mantapkan Kualitas Layanan Rumah Sakit di Bantul

"Bisnis rumah sakit juga merupakan sebuah industri yang kompleks sehingga segala jenis pemasaran yang kita sampaikan harus dapat dipercaya sumber dan kedibilitasnya, memiliki moral yang sarat akan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan namun tetap dapat bersaing dan diterima oleh masyarakat agar tercipta brand trustworthy," papar dr Martha.

Terkait pemanfaatan teknologi  melalui digital marketing, pihaknya sekarang ini sudah memiliki akun sosial media dengan berbagai konten yang diciptakan untuk menyasar segmentasi pasar yang beragam.

Baca juga: Teknologi Digital dan Robotik Makin Dioptimasi untuk Perkuat Layanan Kesehatan di Asia-Pasifik

Platform media sosial yang dioptimasi diantaranya YouTube, Instagram, Facebook, TikTok, dan juga Spotify.

"Hal ini kami rumuskan dalam bentuk strategi pemasaran dan pelayanan pelanggan, tapi kami juga punya tanggungjawab dan keinginan untuk terus memberikan peran terhadap peningkatan kesadaran kesehatan bagi masyarakat sehingga konten-konten yang kami sajikan sarat akan informasi dan edukasi," ungkapnya.

"Apapun bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan baik online maupun offline tentu harus terukur sehingga sistematika pelaporan juga perlu diperhatikan,” kata dr Martha.

Ketua Umum IAMARSI, dr Hariyiadi Wibowo mengatakan, diselenggarakannya seminar ini dapat mensimulasikan kira-kira gagasan apa yang dapat diwujudkan untuk perkembangan Rumah Sakit, dan juga sebagai manajer harus bertindak apa.

Selain itu juga memberikan masukan yang berharga bagi stakeholder dari seluruh sisi untuk memberikan kejayaan bagi Indonesia dan juga inovasi profesionalisme berwawasan internasional, diharapkan dapat memberikan yang terbaik bagi Indonesia.”

DR. Acim Heri Iswanto, SKM, MARS pada paparan materinya berjudul Strategi Rumah Sakit dengan Lean Management, menyampaikan bahwa penerapan Lean Management di dalam pelayanan kesehatan yaitu dengan mengoptimalkan layanan, memanfaatkan teknologi & asset, menghilangkan pemborosan pada proses bisnis, dan terus meningkatkan 3P (Process, Purpose & People). (*/)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas