15 Oktober Diperingati Hari Cuci Tangan Sedunia, Ini Sejarah hingga Hal yang Dapat Dilakukan
15 Oktober diperingati sebagai Hari Cuci Tangan Sedunia. Simak sejarah hingga hal yan dapat dilakukan saat Hari Cuci Tangan Sedunia.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Hari Cuci Tangan Sedunia diperingati setiap 15 Oktober.
Dikutip dari laman CDC, Hari Cuci Tangan Sedunia adalah peringatan tahunan bahwa mencuci tangan dengan sabun dan air dapat menghindari penyakit dan menyebarkan kuman ke orang lain.
Kegiatan cuci tangan semakin gencar dilakukan setelah adanya pandemi COVID-19.
Lantas bagaimana awal mula diadakannya Hari Cuci Tangan Sedunia?
Simak sejarah gerakan Hari Cuci Tangan Sedunia yang dikutip dari globalhandwashing.org
Baca juga: Sejarah Hari Mencuci Tangan Sedunia yang Diperingati 15 Oktober, Simak Cara Cuci Tangan dengan Benar
Sejarah Hari Cuci Tangan Sedunia
Pada tahun 1998-2000, Global Public-Private Partnership for Handwashing (PPPHW) menyelenggarakan program cuci tangan dengan skala besar.
Kemudian PPPHW secara resmi dibentuk pada tahun 2001.
Pada tanggal 15 Oktober 2008, PPPHW mempelopori Hari Cuci Tangan Sedunia pertama.
Setelah itu pada Januari 2017, PPPWH mengadopsi nama baru yaitu The Global Handwashing Partnership.
Program Cuci Tangan Publik-Swasta (1998-2000)
Terbentuknya Global Handwashing Partnership (GHP) dengan nama awal Global Public-Private Partnership for Handwashing (PPPHW) berawal dari dua program cuci tangan dengan skala besar.
Program-program ini menunjukkan sinergi yang belum dimanfaatkan dari kolaborasi sektor publik-swasta.
Selain itu juga terdapat peran penting pada penelitian konsumen dan pemasaran yang berpusat pada konsumen dalam mendorong perubahan perilaku mencuci tangan.
Programma Saniya, salah satu proyek yang dilaksanakan di Bobo-Dioulasso, Burkina Faso, Afrika Barat menunjukkan bahwa penelitian konsumen yang cermat pada awal promosi program cuci tangan menghasilkan kegiatan program yang ditargetkan dengan lebih baik.
Oleh karena itu, perilaku cuci tangan ini membawa perubahan yang lebih besar.
The Ministry of Health and Community Groups atau Kementerian Kesehatan dan Kelompok Masyarakat mendorong perubahan perilaku dengan kegiatan mencuci tangan dengan air dan sabun setelah mengganti popok bagi para ibu.
Selama periode tiga tahun, program ini berhasil mencegah sebanyak 9.000 kasus diare, 800 kunjungan rawat jalan, dan 100 kasus kematian.
Perubahan ini menghabiskan biaya sebanyak US$0,30 per orang.
Baca juga: Link Twibbon Hari Cuci Tangan Sedunia 15 Oktober, Berikut Cara Membuatnya
Pada proyek lainnya, the Central American Handwashing for Diarrheal Disease Prevention Program atau Program Pencegahan Penyakit Diare Amerika Tengah, menunjukkan bahwa bekerja dengan kemitraan yang luas sebagai penyelenggara kepentingan sektor publik dan swasta dengan minat bersama dalam meningkatkan cuci tangan dengan sabun adalah pendekatan yang efektif.
Hal ini bertujuan untuk mempromosikan perubahan pada perilaku kebersihan dalam skala besar.
Program ini juga berfokus pada potensi dampak kesehatan terbesar dari mencuci tangan dengan sabun dan dengan mempromosikan secara hemat biaya pada pemasaran dan berpusat pada konsumen.
Melalui kerja sama dengan sektor publik, empat perusahaan swasta kemudian meluncurkan kampanye cuci tangan di Guatemala, Kosta Rika, dan El Salvador.
Inisiatif tersebut berupaya untuk meningkatkan tingkat cuci tangan dengan tujuan mengurangi penyakit diare pada anak balita.
Analisis menunjukkan bahwa inisiatif cuci tangan dapat mencegah diare dengan biaya kurang dari US$10 per kasus.
Selain itu, menghasilkan peningkatan skala pada ibu yang memahami pentingnya dan manfaat mencuci tangan dengan sabun.
Evaluasi program-program ini kemudian berhasil menarik minat beberapa organisasi di sektor publik dan swasta dan mengarah pada pembentukan Kemitraan Publik-Swasta Global untuk Cuci Tangan.
Pembentukan PPPHW (2001)
Global Public-Private Partnership for Handwashing (PPPHW) atau Kemitraan Publik-Swasta Global untuk Cuci Tangan secara resmi dibentuk dengan anggota dari organisasi multilateral, lembaga akademik, organisasi non-pemerintah, perusahaan sektor swasta, dan USAID atau Lembaga Pembangunan Internasional AS.
Peluncuran Program Percontohan PPPHW (2002-2007)
PPPHW mendapat pendanaan untuk melaksanakan program promosi cuci tangan di Ghana, Senegal, dan Peru.
Bentuk kerja dari advokasi PPPHW dan hasil dari tiga program percontohan ini kemudian mengarah pada pembentukan kemitraan publik-swasta lokal di 12 negara tambahan.
Kedua belas negara tersebut di antaranya:
- Benin;
- Cina;
- Kolombia;
- Indonesia;
- Kenya;
- Madagaskar;
- Nepal;
- Nikaragua;
- Panama;
- Tanzania;
- Uganda;
- Vietnam.
Fokus pada Manajemen Pengetahuan dan Advokasi (2008-Sekarang)
Pada tahun 2008, PPPHW mengambil langkah dan tujuan baru dengan berfokus pada kegiatan berbagi pengetahuan dan advokasi dalam menanggapi kebutuhan di sektor cuci tangan global.
Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mendukung praktisi cuci tangan dan pembuat kebijakan.
Selain itu juga untuk meningkatkan integrasi perubahan perilaku mencuci tangan yang efektif ke dalam program pembangunan internasional.
Pada tanggal 15 Oktober 2008, PPPHW mempelopori Hari Cuci Tangan Sedunia pertama.
Peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia pertama tersebut, terdapat 120 juta anak mencuci tangan dengan sabun dan diperingati di 73 negara pada lima benua.
Sejak saat itu, Hari Cuci Tangan Sedunia diperingati setiap tahun di seluruh dunia.
Tahun 2012, PPPHW mengadakan Handwashing Think Tank pertama.
Handwashing Think Tank berfokus pada pelajaran baru dalam mencuci tangan dengan sabun, membangun kemitraan, mengidentifikasi kesenjangan, dan fokus pada jalan ke depan untuk membawa perubahan lebih pada kegiatan cuci tangan.
Tahun 2014 dan 2015, PPPHW memimpin koalisi yang mendukung dimasukkannya kebersihan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
PPPHW bekerja untuk fokus pada pentingnya mencuci tangan dalam Agenda 2030 serta menyatukan mitra untuk advokasi kolektif.
Dengan dimasukkannya kebersihan dalam Tujuan yang ke-6, PPPHW memastikan ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.
PPPHW akan terus mengadvokasi kemajuan dari tujuan ini.
Pada Januari 2017, setelah meratifikasi rencana strategis selama tiga tahun yang baru, kemitraan tersebut mengadopsi nama baru.
Nama baru tersebut adalah The Global Handwashing Partnership atau Kemitraan Cuci Tangan Global.
Tahun 2020, pandemi COVID-19 membuat kebersihan tangan menjadi hal yang sangat penting di dunia.
Menanggapi pandemi COVID-19, Global Handwashing Partnership meluncurkan kampanye advokasi WASH Viruses Away untuk membentuk upaya menjaga kebersihan tangan.
The Global Handwashing Partnership atau Kemitraan Cuci Tangan Global juga berfungsi sebagai mitra inti dari Prakarsa Kebersihan Tangan untuk semua yang dipimpin oleh UNICEF/WHO.
Kemitraan tersebut memimpin upaya advokasi prakarsa dan mengelola pusat utama prakarsa tersebut.
Baca juga: Cara Mencegah Hepatitis Akut pada Anak, Rajin Cuci Tangan hingga Hindari Pakai Alat Makan Bersama
Hal yang Dapat Dilakukan saat Hari Cuci Tangan Sedunia
Dikutip dari National Today, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia
1. Sampaikan Pesan di Media Sosial
Bagika informasi seputar Hari Cuci Tangan sedunia melalui media sosial yang dimiliki.
Informasi yang dibagikan bisa berupa pentingnya cuci tangan atau bahaya yang dapat terjadi ketika tidak mencuci tangan.
2. Ikut Kampanye
Mengikuti komunitas yang mencanangkan gerakan Hari Cuci Tangan Sedunia.
Dengan ikut komunitas tersebut, dapat mensosialisasikan pentingnya cuci tangan.
Kegiatan sosialisasi dapat dilakuan melalui poster dan pamflet yang dipasang pada seluruh ruang publik komunitas seperti taman dan sekolah.
3. Praktik Cuci Tangan
Selalu utamakan cuci tangan dengan sabun terutama sebelum makan dan memasak dan setelah menggunakan kamar mandi.
Hal tersebut dapat menghambat penyebaran kuman yang menyebabkan penyakit.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)