Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Inilah yang Terjadi Jika EG Masuk ke Dalam Tubuh

Zat etilen glikol (EG) merupakan suatu zat yang berbahaya jika ada dalam tubuh dengan kadar yang tidak tepat. Ini penjelasannya jika EG masuk ke tubuh

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Inilah yang Terjadi Jika EG Masuk ke Dalam Tubuh
(istimewa // starkvilleurgentcareclinic.com)
Kolase Tribunnews: Ilustrasi demam pada anak. Kemenkes mengimbau obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/sirup stidak dikonsumsi anak-anak. Zat etilen glikol (EG) merupakan suatu zat yang berbahaya jika ada dalam tubuh dengan kadar yang tidak tepat. Ini penjelasannya jika etilen glikol (EG) masuk ke dalam tubuh. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Zat etilen glikol (EG) merupakan suatu zat yang berbahaya jika ada dalam tubuh dengan kadar yang tidak tepat.

Lalu apa yang terjadi jika etilen glikol (EG) masuk ke dalam tubuh?

Profesor Farmakologi dan Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM), Prof Dr Zullies Ikawati Apt, pun menjelaskan apa yang terjadi.

Pertama, EG itu sangat cepat diserap oleh saluran cerna, lalu diabsorbsi secara perlahan melalui kulit atau paru-paru.

Lalu Dalam 1-4 jam sudah terjadi konsentrasi plasma puncak atau sudah sampai dalam darah memuncak.

Baca juga: Mengenal Zat EG yang Diduga Jadi Salah Satu Pemicu Gangguan Ginjal Akut Pada Anak

Dan karena sangat mudah larut dalam air, EG bisa didistribusikan ke seluruh tubuh total.

Berita Rekomendasi

"Di dalam hati, EG akan dimetabolisme hingga 80 persen dari total. Hanya sebagian kecil EG keluar melalui urin dalam keadaan tidak berubah yaitu 20 perse," ungkapnya dalam webinar UGM, Sabtu (22/10/2022).

Peuraian metabolit EG, kata Zullies juga dapat menghasilkan CO2 yang akan dikeluarkan melalui paru-paru.

EG itu akan dimetabolisir dihati dan justru menghasilkan metabolis lebih toksik.

Hasilnya akan ada glycaldehyde, glycolic acid, glyoxylic acid dan oxalic acid.

Lebih lanjut, proses metabolisme dari EG yang menentukan adalah pembentukan EG menjadi glycoaldehyde yang dikatalisis oleh alcohol dehydrogenase (ADH).

Ia pun menyebutkan jika setiap orang akan memetabolisir EG secara berbeda.

Tergantung pada kecepatan aktivitas enzim tiap orang. Ada yang cepat dan lambat.

Sehingga bisa diasumsikan, orang terpapar EG, ada yang bisa bertahan atau lebih berat hingga meninggal.

"Malnutrisi ternyata juga berpengaruh pada toksisitas dari EG. Terutama mereka yang kekurangan vitamin Tiamin dan Pridoksin," katanya lagi.

Apa Itu Etilen Oksida?
Apa Itu Etilen Oksida? (MenLHK)

Baca juga: Lima Obat Sirup Anak yang Dilarang BPOM karena Mengandung Cemaran Etilen Glikol

Dua vitamin ini dapat mendetoksifikasi EG.  Secara teori, kata Zullies ada tiga tahap keracunan EG.

Pertama tahap neurologis yaitu 30 menit-12 jam setelah terpapar.

Tahap kedua cardiopulmonary yaitu 12-24 jam setelah terpapar.

Baru tahap ketiga yaitu ginjal, sekitar 24-72 jam setelah terpapar EG.

Tetapi kadang-kadang secara klinis tahapan ini tidak bisa diprediksi.

Kadang satu tahap dominan dari lain atau tidak selalu muncul dan langsung tahap ke ginjal.

Namun sekali lagi, ia menekankan jika perkembangan klinis tidak selalu sama dan tidak bisa diprediksi.

Bisa saja seseorang melewati semua step atau langsung ke tahap terakhir.

Salah satu gejala dari toksiktas EG adalah peningkatan asidosis metabolik.

Jadi, EG akan diubah menjadi Glychoaldehyde dengan bantuan alcohol dehydegronease.

Kemudian menjadi glocalic acid menjadi asam oksalat. Asam oksalat saat bertemu kalsium akan mengendap dalam darah.

Sehingga bisa menyumbat mikrosirkulasi direnal, menyebabkan suatu necrosis ginjal secara akut.

"Sehingga dijumpai kalsium oksalat berbentuk kristal pada urin," tutupnya.

(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas