Nyeri Pinggang hingga Saraf Kejepit, Perokok Rentan Mengalaminya, Ini Penjelasan Dokter
Sekira 80% pernah merasakan nyeri pinggang, setidaknya sekali dalam hidupnya. Tak sedikit orang abai dan merasa tak perlu melakukan pengobatan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Semua orang berisiko mengalami saraf kejepit, terutama mereka yang berusia 50 tahun ke atas, memiliki berat badan berlebih.
Juga genetika, beberapa orang mewarisi kecenderungan untuk mengalami HNP atau saraf kejepit.
Perokok atau orang dengan kebiasaan merokok juga rentan mengalaminya.
Sebab kebiasaan merokok dapat mengurangi suplai oksigen ke disk tulang belakang, sehingga menyebabkan tulang belakang lebih rentan rusak dan duduk dalam waktu yang lama.
Saraf kejepit sebaiknya tak dianggap remeh, karena jika terus dibiarkan akan menganggu hantaran listrik sistem saraf ke otak, sehingga menyebabkan kesemutan, otot di bagian paha menjadi lemah, muncul rasa nyeri yang dapat menganggu aktivitas.
Bahkan, bisa menyebabkan kelumpuhan.
Ketut Ngurah Gunapriya, dokter spesialis anestesi mengatakan, sebaiknya jika sudah mengalami gejala nyeri di area tulang belakang, segera lakukan konsultasi dengan dokter.
“Apalagi jika rasa nyeri tak hilang dalam waktu berbulan-bulan hingga menahun, nah itu bisa jadi warning sign adanya saraf kejepit. Untuk itu, segera lakukan konsultasi dengan dokter,” kata Ketut Ngurah kepada wartawan, Jumat (28/10/2022).
Cara membedakan gejala nyeri pinggang biasa dengan saraf kejepit?
Pada umumnya nyeri pinggang biasa akibat aktivitas sehari-hari dapat hilang dengan sendirinya, atau muncul beberapa saat saja.
Namun, kamu harus waspada jika mengalami nyeri yang disertai dengan kesemutan di area kaki, melemahnya otot-otot di bagian paha atau kaki, muncul nyeri tajam di pinggang yang menjalar ke area kaki.
Pengobatan dan pemeriksaan terhadap nyeri saraf kejepit
Dr. Ketut Ngurah Gunapriya, Sp.An, KIC, FIPM, CIPS memaparkan bahwa untuk mengatasi sekaligus mencegah saraf kejepit, melakukan pemeriksaan dengan dokter.
“Pemeriksaan pada saraf kejepit biasanya dilakukan setelah melakukan konsultasi, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan deteksi HNP dengan CT-Scan atau MRI untuk mengetahui ada atau tidaknya saraf kejepit.