Waspadai Leptospirosis Saat Musim Hujan Tiba
Orang bisa terinfeksi Leptospirosis jika kontak dengan air atau tanah yang mengandung urin maupun cairan tubuh lain dari hewan yang terinfeksi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Leptospirosis merupakan penyakit bakteri yang terjadi di seluruh dunia dan dapat menyebabkan penyakit serius seperti gagal ginjal atau hati, meningitis, kesulitan bernafas hingga pendarahan.
Kasus Leptospirosis dapat meningkat setelah musim badai atau banjir, saat orang mungkin harus mengarungi air yang terkontaminasi atau menggunakannya untuk minum maupun mandi.
Bagaimana orang bisa terkena Leptospirosis?
Dikutip dari laman www.cdc.gov, Jumat (28/10/2022), orang bisa terinfeksi Leptospirosis jika kontak dengan air atau tanah yang mengandung urin maupun cairan tubuh lain dari hewan yang terinfeksi.
Infeksi terjadi jika mereka langsung menyentuh urin dari hewan yang terinfeksi atau jika mereka mengkonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi urin tersebut.
Bakteri dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan di air dan tanah yang terkontaminasi urin.
Berbagai hewan pun dapat menyebarkan Leptospirosis, termasuk hewan pengerat, anjing, ternak dan satwa liar.
Baca juga: Mengenal Leptospirosis, Penyakit dari Urine Hewan dan Dapat Merusak Ginjal hingga Kematian
Selama badai atau hujan lebat, urin hewan di tanah atau di permukaan lainnya dapat mengalir ke air banjir dan mencemarinya. Aliran dan sumber air alami lainnya juga dapat terkontaminasi.
Apa saja gejala leptospirosis?
Gejala Leptospirosis biasanya mulai muncul sejak 5 hingga 14 hari setelah kontak dengan bakteri penyebab penyakit tersebut.
Namun, gejala dapat dimulai dari 2 hingga 30 hari setelah kontak.
Baca juga: Mengenal Leptospirosis, Penyakit dari Urine Hewan dan Dapat Merusak Ginjal hingga Kematian
Gejala awal penyakit ini meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, mata merah, muntah, diare, sakit perut, penyakit kuning atau menguningnya kulit dan mata, ruam kulit serta batuk.
Siapa yang berisiko terinfeksi penyakit ini?