Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Komisi IX DPR Minta Pemerintah Galakkan Kembali Imunisasi Polio Nasional

Temuan kasus polio di Aceh harus dijadikan momentum untuk memaksimalkan surveilan acute flacid paralysis atau pengamatan kasus lumpuh layuh akut.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Komisi IX DPR Minta Pemerintah Galakkan Kembali Imunisasi Polio Nasional
nur ichsan/warta kota
POSYANDU CEMARA - Ibu-ibu warga Rw 10 Kelurahan Tanah tinggi, Kota Tangerang, tetap antusias membawa anak anak mereka mendatangi Posyandu Cemara, untuk mendapatkan pelayanan imunisasi polio , jelang sehari berakhirnya program Pos Pin, Senin (14/3). Imunisasi ini untuk mencegah penyebaran penyakit polio pada anak anak. Temuan kasus polio di Aceh harus dijadikan momentum untuk memaksimalkan surveilan acute flacid paralysis atau pengamatan kasus lumpuh layuh akut. WARTA KOTA/nur ichsan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah, agar temuan kasus polio di Aceh dijadikan momentum untuk memaksimalkan surveilan acute flacid paralysis atau pengamatan kasus lumpuh layuh akut.

"Surveilan ini menjadi penting agar kita bisa memastikan ada atau tidaknya kasus serupa yang dialami oleh anak-anak Indonesia di daerah lain," kata Netty Prasetiyani Aher dalam keterangan yang diterima, Jumat (25/11/2022).

Selain itu, kata Netty Prasetiyani Aher, pemerintah juga harus menggalakkan kembali imunisasi polio nasional.

"Beberapa tahun terakhir imunisasi anak terhambat dengan adanya pandemi Covid-19. Ditambah lagi dengan beredarnya informasi bohong dan liar seputar risiko imunisasi yang membuat orangtua tidak mau melakukan imunisasi lengkap pada anak," ucap legislator PKS itu.

"Pemerintah harus menggandeng pihak-pihak potensial untuk mengaktifkan kembali Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan akurat tentang imunisasi," imbuhnya.

Lebih lanjut, Netty berharap ada terobosan yang efektif dan bisa dilakukan pemerintah untuk mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).

"Perilaku hidup sehat seperti menjaga kebersihan, penggunaan jamban sehat, air bersih dan makanan bergizi akan membantu mencegah munculnya polio. Pemerintah harus melibatkan para tokoh masyarakat dan tokoh agama agar kepedulian terhadap pencegahan polio menjadi perhatian besar masyarakat," tandasnya.

Baca juga: Sejarah Hari Polio Sedunia 24 Oktober dan Cara Memperingatinya

oskes Dim 1709/Yawa bekerjasama dengan Puskesmas Warari menggelar kegiatan Imunisasi Polio putaran ke dua yang ditujukan bagi anak berusia 0 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun dalam rangka mendukung program pemerintah guna mencegah penyebaran virus polio di Aula Jenderal Sudirman Makodim 1709/Yawa, Papua pada Kamis (9/5/2019)
oskes Dim 1709/Yawa bekerjasama dengan Puskesmas Warari menggelar kegiatan Imunisasi Polio putaran ke dua yang ditujukan bagi anak berusia 0 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun dalam rangka mendukung program pemerintah guna mencegah penyebaran virus polio di Aula Jenderal Sudirman Makodim 1709/Yawa, Papua pada Kamis (9/5/2019) (Dok. Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih)
Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas