Anak Alergi Susu Sapi, Jangan Cemas! Ini Cara Menanganinya
Namun, tahukah Bunda, bahwa banyak anak yang alergi susu sapi? Lantas, apa yang harus dilakukan jika Si Kecil alergi susu sapi?
TRIBUNNEWS.COM - Susu merupakan nutrisi harian tambahan Si Kecil di samping makanan utamanya. Untuk itu, sudah lazim bagi Bunda untuk memberinya susu sapi sebagai asupan harian tambahan yang melengkapi kebutuhan nutrisinya. Namun, tahukah Bunda, bahwa banyak anak yang alergi susu sapi? Lantas, apa yang harus dilakukan jika Si Kecil alergi susu sapi?
Melansir Klikdokter, alergi susu sapi disebabkan oleh terganggunya fungsi sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh anak yang mengalami alergi susu sapi mengenali protein susu sapi sebagai zat yang berbahaya.
Dengan kata lain, jika anak mengalami alergi susu sapi, sistem kekebalannya akan menganggap protein susu sapi sebagai ‘lawan’ yang harus dihilangkan dari tubuhnya.
Sebagai reaksi, tubuh akan membentuk antibodi Immunoglobulin E (IgE) yang akan menetralkan protein susu sapi. Alhasil, tubuh anak alergi susu sapi akan melepaskan zat kimia yang dapat menimbulkan berbagai gejala alergi.
Alergi susu sapi sendiri sudah dapat muncul sejak awal kehidupan Si Kecil. Pada bayi yang mendapatkan ASI, risiko alergi susu sapi dapat timbul apabila ibu juga mengonsumsi susu sapi. Oleh karena itu, ibu menyusui juga perlu menghindari makanan yang mengandung sapi dan produk-produk olahannya, jika Si Kecil memang memiliki gejala alergi.
Kenali gejala alergi susu sapi
Penting untuk Bunda untuk mengenali gejala anak alergi susu sapi sedini mungkin. Yuk, kenali ciri-ciri anak mengalami alergi susu sapi sedini mungkin untuk penanganan yang terbaik!
Gejala-gejala anak alergi susu sapi bisa terlihat pada kulit, seperti kulit kemerahan, dermatitis atopik, gatal, dan bengkak yang biasanya terdapat di bagian sekitar wajah.
Sementara pada gejala saluran pencernaan, bisa terjadi mual muntah, kolik, diare, hingga BAB berdarah. Konstipasi juga kerap terjadi.
Selain itu, gejala anak alergi susu sapi juga tak jarang terjadi pada saluran pernapasan, seperti suara serak, bersin-bersin, batuk hingga sesak napas. Terdapat juga kasus alergi yang berat, anak bisa menunjukkan gejala seperti sesak napas akut, kulit pucat, bibir kebiruan, tekanan darah turun drastis dan lama-kelamaan hilang kesadaran.
Akan tetapi, kemunculan gejala alergi susu pada setiap anak alergi juga berbeda-beda. Beberapa anak ada yang langsung mengalami gejala beberapa menit setelah minum susu sapi, tapi ada juga yang baru terlihat ketika beberapa jam setelah minum susu.
Nah, jika anak menunjukkan gejala-gejala alergi susu sapi, Bunda harus memeriksakannya ke dokter agar dilakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Apa yang harus dilakukan jika anak alergi susu sapi?
Jika Si Kecil menunjukkan gejala-gejala alergi yang sudah disebutkan di atas, jangan bersedih ya, Bunda! Sebab, anak alergi bukanlah penghalang untuknya agar tetap mendapat nutrisi lengkap dan seimbang dari susu.
Melansir WebMD, ada dua jenis protein pada susu sapi yang dapat menyebabkan reaksi alergi, yakni kasein dan whey. Kasein ditemukan pada bagian susu yang padat, dikenal juga dengan nama dadih. Sedangkan Whey ditemukan pada bagian susu yang cair yang tetap ada ketika susu mengental. Dua protein ini sering ditemukkan pada bahan makanan olahan dari susu, sehingga biasanya sulit dihindari.
Kini, tugas Bunda adalah mencari susu alergi, alias susu yang tidak mengandung kedua jenis protein di atas agar aman untuk anak alergi susu sapi.
Sebagai contoh, Bunda bisa memberi Si Kecil susu alergi yang mengandung isolat protein kedelai, yang juga tidak kalah menyehatkan dari susu sapi. Isolat protein adalah produk dengan kandungan protein paling tinggi yang dihasilkan dari proses isolasi protein dari bahan pangan tertentu.
Salah satu susu dengan isolat protein kedelai adalah Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Triple Bifidus, susu formula pertumbuhan soya pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengandung Probiotik Triple Bifidus dan Serat FOS yang teruji klinis dapat menurunkan gejala alergi si kecil yang tidak cocok susu sapi. Kini hadir dengan formula yang lebih disempurnakan yaitu lebih tinggi protein untuk dukung tumbuh kembang optimal, sehingga berat badan Si Kecil optimal dan lebih tinggi DHA sesuai kebutuhan Si Kecil untuk perkembangan otak.
Triple Bifidus sendiri merupakan probiotik (bakteri baik) yang terbukti klinis mampu mencegah dan mengurangi gejala alergi susu sapi, seperti dermatitis atau eksim.
Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ adalah susu alergi yang juga diperkaya dengan Prebiotik FOS, Kolin, DHA, AA, AL, AAL dan zat besi untuk mendukung perkembangan fungsi otak, sistem saraf, dan penglihatan anak yang tidak kalah hebat dari susu sapi.
Hadir dengan formula terbaru, Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Triple Bifidus kini juga memiliki kandungan protein yang lebih tinggi, yakni 9 asam amino esensial dan dilengkapi dengan AA Sistin, Taurin, dan Tirosin yang dapat mendukung pertumbuhan anak usia 1-3 tahun dengan lebih optimal.
Tak hanya itu, Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Triple Bifidus juga DHA yang lebih tinggi (20 mg/saji), sehingga makin mendukung tumbuh kembang otaknya.
Jadi, kini Bunda tak perlu lagi khawatir kekurangan nutrisi jika anak alergi susu sapi! Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Triple Bifidus dapat membantu melengkapi nutrisi hariannya, tidak kalah dengan susu sapi! Yuk, jaga terus tumbuh kembangnya dengan optimal melalui pemberian nutrisi yang seimbang, dan sempurnakan dengan Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Triple Bifidus!
Penulis: Matheus Elmerio Manalu | Editor: Bardjan