Mengapa Penderita Diabetes Perlu Disiplin Olahraga? Begini Penjelasannya
Olahraga rutin penting dilakukan untuk mengendalikan diabetes dan WHO menganjurkan dilakukan selama 150 menit per minggu untuk sehat.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Olahraga rutin penting dilakukan untuk mengendalikan diabetes. Soal durasi aktivitas fisik untuk orang sehat berusia 18-64 tahun WHO menganjurkan dilakukan selama 150 menit per minggu.
Namun ada beberapa tips yang perlu diperhatikan oleh para penyandang diabetes sebelum memulai berolahraga.
Dokter spesialis kedokteran olahraga dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp. KO menjelaskan, gaya hidup tidak aktif merupakan faktor risiko penyakit diabetes.
"Penyandang diabetes yang baru memulai olahraga dapat melakukan latihan aerobik dengan intensitas sedang," ungkapnya, Rabu (7/12/2022).
Olahraga jenis apa? Dokter Antonius Andi mencontohkan berjalan kaki atau bersepeda statis yang dipadukan dengan latihan kekuatan otot.
Kombinasi aerobik dan latihan kekuatan otot dapat lebih bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah tetap stabil.
Selain itu latihan fleksibilitas seperti Yoga dan pilates juga dapat dilakukan setiap saat. Jangan lupa berkonsultasi dulu ke dokter sebelum memulai olahraga, pastikan kadar gula darah tetap normal selama berolahraga.
Lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga. Pastikan juga asupan cairan cukup dan jangan memaksakan diri, berhentilah kalau sudah terlalu lelah.
Baca juga: Manfaat Jeruk untuk Kesehatan: Turunkan Kolesterol hingga Obati Diabetes
Dokter Andi menyebutkan beberapa manfaat berolahraga rutin bagi penyandang diabetes. Pertama, olahraga dapat mengontrol kadar gula darah. Kedua, meningkatkan sensitivitas insulin, memperbaiki profil lemak darah.
Ketiga, menurunkan persentase lemak tubuh. Keempat, menurunkan dan mengontrol tekanan darah.
Baca juga: Cegah Diabetes Melitus Tipe 2 Lewat Perubahan Gaya Hidup
Kelima, meningkatkan kekuatan otot, daya tahan otot, dan ruang gerak sendi. Keenam, meningkatkan propioseptif, mencegah neuropati perifer, hingga meningkatkan kebugaran dan kualitas hidup.