Waspadai Konsumsi Makanan yang Banyak Mengandung Gula Memicu Timbulnya Jerawat
Karbohidrat sederhana, seperti gula pasir, gula rafinasi, roti putih dan soda menyebabkan kadar insulin melonjak secara drastis yang menyebabkan ledak
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karbohidrat sederhana, seperti gula pasir, gula rafinasi, roti putih dan soda menyebabkan kadar insulin melonjak secara drastis yang menyebabkan ledakan peradangan di seluruh tubuh.
Peradangan ini menghasilkan enzim yang mencegah pertumbuhan kolagen dan elastin sehingga mengakibatkan kulit kendur dan berkerut.
Gula yang telah dicerna secara permanen akan menempel pada kulit melalu proses yang dikenal dengan istilah glikasi.
Selain akan meningkatkan efek penuaan dini, glikasi juga dapat memperburuk kondisi kulit seperti jerawat dan rosacea.
Makin banyak gula yang kamu konsumsi, semakin besar kemungkinan kamu mengembangkan resistensi insulin, yang akan dapat bermanifestasi sebagai pertumbuhan rambut dan juga bercak hitam di leher dan lipatan di seluruh tubuh kamu.
Memahami tentang indeks flikemik, skala glikemik yang bisa menentukan seberapa cepat kadar gula naik setelah mengonsumsi makanan berkadar gula tinggi merupakan kunci untuk membuat pilihan yang tepat untuk kulit terkait gula.
Sebuah penelitain studi tahun 2002 yang diterbitkan oleh Archives of Dermatology menunjukan bukti kuat bahwa makanan tertentu akan menyebabkan munculnya jerawat.
Memperhatikan bahwa jerawat pada dasarnya merupakan penyakit, peneliti mempelajari orang Paraguay Timur yang makan makanan nabati segar dan daging tanpa lemak yang mereka pelihara dan mengantikan gula ke Stevia menemukan fakta tidak melihat jerawat satupun di wajah mereka.
Dokter kulit Omaha Dr Joel Schlessinger mengatakan, jerawat fast food yang biasa terjadi pada orang yang mengoreng, jerawat bukan berawal dari lemak dalam makanan cepat saji tapi adalah karbohidrat olahan.
“Pizza, burger, cokelat yang banyak dicampur dengan susu dan gula dan makanan enak lama lainnya tampaknya memiliki efek negatif pada kulit," katanya.
Juga roti putih, permen, gorengan, es krim, jus buah, pasta, saus tomat, keju krim, selai, pizza, gula (putih dan coklat manis), makanan ringan kemasan dan soda bisa berdampak buruk pada kulit.
Baca juga: Tips Mudah Mengontrol Asupan Gula Cegah Terjadinya Diabetes
Berdasarkan dari data Healthline, hampir 10 persen populasi di dunia menderita karena jerawat dan pola makan wajib yang tepat diterapkan guna menghindari munculnya jerawat di wajah.
Riset membuktikan orang yang sering mengonsumsi gula tambahan memiliki risiko terkena jerawat hingga 30 persen, sedangkan risiko orang yang sering mengonsumsi karbohidrat olahan mencapai 20 persen.
Makanan yang mengandung karbohidrat olahan dan gula antara lain roti, kerupuk, sereal, pasta yang terbuat dari tepung nasi putih dan mie, soda dan minuman manis dan sirup.
Makanan yang mempunyai kandungan banyak gula dan karbohidrat olahan mempunyai pengaruh negatif pada kadar gula dalam darah dan insulin dan mudah diserap ke dalam aliran darah yang dapat dengan mudah mengakibatkan lonjakan gula darah.
Bukan hanya itu, konsumsi karbohohidrat olahan juga bisa menaikan kadar insulin yang turut mempengaruhi kadar gula dalam darah.
Kadar gula dalam darah yang tidak seimbang bisa memicu jerawat juga insulin membuat hormon androgen lebih aktif dan meningkatkan faktor pertumbuhan seperti insulin (IGF-1).
Hal tersebut ikut berpartisipasi dalam perkembangan jerawat, sebab membuat sel-sel kulit tumbuh lebih cepat dan dengan meningkatkan produksi sebum pemicu jerawat.
Lantas gimana menghindarkan dari jerawat :
1. Tidur yang cukup
Ketika kamu tidak cukup tidur, tubuh akan melepaskan hormone stess, kortisol yang memobilisasi simpanan gula dan menyebabkan insulin kamu melonjak.
Efek stress sangat berkorelasi dengan munculnya Jerawat.
2. Makanlah makanan yang sehat dan seimbang.
Jangan berpikir untuk menurunkan asupan gula berarti harus menurunkan secara dratis asupan makanan itu sendiri.
Jika tujuannya adalah kadar gula darah tetap konsisten maka pastikan untuk makan makanan rendah glisemik dan perprotein tinggi setiap tiga jam untuk menghindari lonjakan insulin, ganti di semua minuman gula misalnya dengan drip sweet stevia.
3. Berhati – hatilah dalam menyiapkan makanan kamu.
Saat memasak tepung atau pati, seperti kentang dan makanan bertempung lainnya perlu diingat bahwa panas dalam memasak menyebabkan proses yang dikenal sebagai gelatinisasi, yang dapat meningkatkan indeks glikemik dalam makanan.
4. Jadi Hindari tepung atau umbi–umbian yang di goreng dengan api besar atau diproses secara komersial.
Baca juga: Ketahui Diabetes Gestational yang Terjadi Pada Ibu Hamil
Jadi pilihkan makan protein dan sayuran terlebih dahulu saat duduk di tempat makan.
Ini karena protein dan sayuran tidak merangsang isulin dan bisa menjaga tubuh kamu dari pemicu peradangan yang disebabkan dari makakan yang memicu insulin kamu.