Program CERDIK, Upaya Pencegahan Hipertensi
Hipertensi seringkali tanpa gejala. Itu membuat seseorang kurang termotivasi mencari pengobatan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah sekaligus PIC Buku Pedoman Indonesian Society of Hypertension (InaSH), Dr. dr. Antonia Anna Lukito, SpJP (K), kenalkan pencegahan hipertensi dengan program CERDIK.
Program ini sebenarnya dicanangkan oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan.
Lantas apa itu CERDIK sebagai pencegahan hipertensi?
"CERDIK adalah Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, rajin aktifitas fisik, diet seimbang, Istirahat cukup serta kelola stres," ungkapnya pada acara Perhimpunan Hipertensi InaSH, Jumat (24/2/2023).
Selain itu, hipertensi juga dapat dicegah melalui upaya edukasi dan deteksi dini yang dilakukan di komunitas.
Peranan komunitas dan Lembaga swadaya masyarakat sangat penting.
Terutama dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk pola hidup sehat, deteksi dini, dan pengendalian tekanan darah.
Baca juga: Ini Alasan kenapa Hipertensi Disebut Si Pembunuh Senyap
Ia pun mengungkapkan jika pencegahan dan pengendalian hipertensi harus dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan.
Mulai dari masyarakat, fasilitas kesehatan tingkat pertama, tingkat lanjutan dan kembali ke masyarakat.
Lebih lanjut Dr Antonia pun mengungkapkan jika penanganan hipertensi masih belum optimal.
Ada beberapa faktor penyebab di antaranya seperti pada beberapa daerah pelosok, akses menuju layanan kesehatan merupakan tantangan, apalagi pada kelompok rentan (lansia).
Kemudian juga disebabkan oleh rendahnya tingkat pengetahuan dan prioritas perawatan kesehatan.
Selain itu, hipertensi seringkali tanpa gejala. Itu membuat seseorang kurang termotivasi mencari pengobatan.
"Mereka percaya bahwa tidak ada masalah dengan tekanan darah yang tinggi,” pungkasnya.