Ganindra Bimo Alami Saraf Kejepit, Terparah di Bagian Leher, Menjalar ke Punggung, Seperti Terbakar
Akibat cedera yang dibiarkan terus-menerus tanpa penanganan yang tepat, Ganindra Bimo. divonis terkena saraf kejepit di bagian lehernya.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Momen awal tahun bisa jadi tak terlupakan bagi aktor, model, presenter Ganindra Bimo.
Akibat cedera yang dibiarkan terus-menerus tanpa penanganan yang tepat, suami dari Andrea Dian ini divonis terkena saraf kejepit di bagian lehernya.
Baca juga: Ganindra Bimo Merasa Tak Mudah Perankan Karakter Pacar Toxic
Ganindra Bimomengatakan, telah merasakan nyeri di area leher sejak 4-5 tahun lalu dan tidak pernah mengira kalau ini adalah gejala saraf kejepit.
"Aku sempat melakukan fisioterapi dan mengubah pola latihan, namun, rasa sakitnya semakin tak tertahankan sehingga mengganggu aktivitas," kata Bimo di Jakarta belum lama ini.
Setelah berkonsultasi dengan dr. Mahdian Nur Nasution, dokter spesialis bedah saraf yang profesional dan berpengalaman, dia didiagnosis saraf kejepit di lima titik saraf.
"Namun yang terparah yakni di bagian leher dengan tiga titik jepitan saraf," kata Bimo.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Saraf, Ikuti Tiga Tips Ini
Bimo juga mengunggah cerita tentang penyakit tersebut di Instagram miliknya dan menceritakan bagaimana dirinya bisa mengalami saraf kejepit.
“Jadi, gue itu kena HNP servikal grade 2 di 3 level yaitu C2-3, C4-5, C5-6,”kata Bimo dalam salah satu unggahan Instagramnya. Ia juga mengungkapkan bahwa penyakitnya ini terjadi akibat cedera, namun dibiarkan saja dan tanpa ada penanganan yang tepat.
“Mungkin kelihatannya gue kaya nggak ngerasain sakit ya, tapi kalau lagi kumat level pain gue bisa sampai di angka 9.
Sakitnya itu seperti kejepit, ada kalanya tangan kebas dan punggung kaya kebakar.” tambahnya.
Sementara sebagai dokter yang menangani langsung kondisi Bimo, Mahdian menerangkan, saraf kejepit leher merupakan suatu kondisi yang terjadi akibat adanya bantalan tulang atau sendi yang menonjol keluar dan menekan saraf di sekitarnya," katanya.
Faktor penyebabnya memang beragam, seperti cedera saat berolahraga, proses penuaan (degeneratif), kebiasaan menunduk saat bermain gadget, ataupun sering mengangkat beban berat dengan tumpuan yang salah.
“Gejala saraf kejepit leher juga bervariasi, seperti rasa nyeri yang menusuk, menjalar sampai ke area bahu dan pergelangan tangan, muncul sensasi kebas dan kesemutan hingga kelemahan otot pada lengan,” ungkap Mahdian yang merupakan owner Lamina Pain and Spine Center.
Untuk mengatasi gejala nyeri yang semakin parah, Bimo akhirnya memberanikan diri untuk melakukan prosedur endoskopi Joimax, teknologi mutakhir yang berasal dari Jerman untuk mengatasi masalah saraf kejepit leher.
Dalam kasus Ganindra Bimo, prosedur ini menggunakan akses posterior (leher belakang) untuk memasukkan alat endoskop ke area saraf yang terjepit, melalui satu sayatan kecil sebesar 7mm.
Dokter kemudian akan mengambil/ membuang tonjolan bantalan tulang yang menekan saraf agar saraf terbebas dari jepitan.
“Teknologi ini memiliki berbagai keunggulan, antara lain tanpa operasi, luka sayatan kecil, waktu tindakan relatif singkat, tanpa rawat inap, dan proses penyembuhan lebih cepat,” jelas Mahdian.
Setelah prosedur selesai, Bimo pun merasa sangat senang karena ternyata tindakan ini tidak terlalu menyeramkan seperti yang ia bayangkan.