Dialog Interaktif Kesehatan, Masyarakat Diminta Tidak Takut Lagi Menggunakan Obat Sirop
Gabungan Perusahaan Farmasi (GP Farmasi) menggelar dialog interaktif kesehatan “Sirop obat aman” digelar di Ballroom Royal Kuningan Hotel Jakarta.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dialog interaktif kesehatan “Sirop obat aman” digelar di Ballroom Royal Kuningan Hotel Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Dialog interaktif kesehatan ini bertujuan mengedukasi masyarakat Indonesia bahwa obat sirop aman untuk anak.
Dialog ini diinisiasi Gabungan Perusahaan Farmasi (GP Farmasi) yang mendapat dukungan dari sejumlah stakeholder farmasi, termasuk Pyridam Farma.
“Dialog interaktif kesehatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan keraguan pada diri ibu-ibu Indonesia yang masih mempertanyakan, 'amankah menggunakan obat sirop pada anak?'" kata Direktur Eksekutif GP Farmasi, Elfiano Rizaldi, dikutip Rabu (22/3/2023).
Dia menjelaskan, kegiatan dialog interaktif kesehatan ini mengimbau masyarakat untuk tidak lagi ragu dan takut untuk menggunakan obat sirop yang telah dirilis oleh BPOM.
"Karena dapat dipastikan sudah terbebas dari resiko tercemar dan aman untuk digunakan baik untuk anak-anak dan orangtua," katanya.
Adapun Corporate Communication Pyridam Farma, Kezia Mareshah menjelaskan, mengutip dari website BPOM, terdapat 10 obat sirop dari Pyridam Farma dan Holi Pharma yang telah dirilis oleh BPOM.
"Yaitu ARBUPON, FLUTAMOL, PYRIDOL, PYRIDRYL PLUS, RZ-20, Gitri, Lifadrox Forte, Holimox Forte, Amoxicillin Trihydrate," kata dia.
Pada dialog interaktif tersebut, dijelaskan kalau pemerintah dalam hal ini Kementrian Kesehatan melakukan tindakan kontrol dan monitoring yang sangat ketat akan kualitas dari obat-obat yang diproduksi dan dijual oleh industri Farmasi.
“Kami pemerintah bersama kemenkes melalui kasus ini selain melakukan upaya pemberhentian sementara akan penggunaan obat sirop, kami pun bekerja sama dengan BPOM untuk melakukan verifikasi akan obat-obat sirop yang beredar di Indonesia. Selain itu, kami juga telah memperbarui peraturan yang tercantum dalam suplemen 2 Farmakope Indonesia Edisi VI,” ujar dr apt Lucia Rizka Andalusia, selaku Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes.
Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika Prekursor dan Zat Adiktif BPOM Dra Tri Astri Isnariani, menekankan kalau pihaknya melakukan proses verifikasi dengan prinsip kehati-hatian dalam menguji obat-obat sirop yang tersebar di Indonesia.
Dia juga menekankan kalau obat sirop yang telah dirilis oleh BPOM melalui website BPOM, dan kanal media sosial dapat dipastikan sudah terbebas dari resiko cemaran dan sudah aman untuk dikonsumsi.
Hingga saat ini, obat sirop yang telah dirilis sebanyak 1.400 sirop yang terdiri dari obat sirop, dry sirop, dan vitamin serta suplemen sirop per akhir februari 2023.
Dalam dialog interaktif tersebut, perwakilan IDAI, dr Piprim juga menekankan kepada seluruh dokter anak untuk tidak lagi ragu meresepkan obat sirop kepada anak-anak yang sudah dirilis oleh BPOM.
Baca juga: Obat Sirop yang Telah Beredar Aman untuk Dikonsumsi Selama Mengikuti Anjuran Pemakaian
Adapun Noeffrendi selaku perwakilan dari IAI juga menjelaskan bahwa seluruh obat sirop baik yang sudah di release oleh BPOM dan yang masih dalam tahap verifikasi oleh BPOM ini tersedia di seluruh apotek namun bagi obat sirop yang belum dirilis akan dilakukan karantina terlebih dahulu.