Upaya Perangi Stunting Bisa Dimulai Lewat Perbaikan Kualitas Hidup Masyarakat
Andam Dewi pun berharap apa yang dilakukan perusahaannya dapat menginspirasi banyak pihak untuk ikut mendukung upaya memerangi malnutrisi dan stunting
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini dunia masih menghadapi krisis pangan global yang dipicu berbagai faktor, mulai dari konflik, guncangan ekonomi, melonjaknya harga pupuk hingga perubahan iklim yang ekstrem.
Semua faktor ini menciptakan krisis pangan dengan proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dikutip dari laman resmi World Food Programme www.wfp.org, Rabu (29/3/2023), sebanyak 828 juta orang mengaku tidak yakin dari mana makanan mereka selanjutnya berasal.
Dunia pun kini memiliki pilihan, bertindak saat ini juga untuk menyelamatkan nyawa dan berinvestasi dalam solusi pengamanan ketahanan pangan, stabilitas dan perdamaian, atau melihat orang-orang di seluruh dunia menghadapi bencana kelaparan yang meningkat.
Skala krisis kelaparan dan malnutrisi global saat ini sangat besar, dengan perkiraan 345,2 juta orang diproyeksikan mengalami rawan pangan pada 2023, angka ini lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan pada 2020.
Ini merupakan peningkatan yang mengejutkan sebesar 200 juta orang dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi virus corona (Covid-19).
Baca juga: FBI Duga Virus Corona dari Kebocoran Lab Wuhan, Indonesia Diminta Ikut Tagih Tanggung Jawab China
Lebih dari 900.000 orang di seluruh dunia berjuang untuk bertahan hidup dalam kondisi seperti kelaparan.
Angka ini sepuluh kali lebih banyak dari jumlah pada lima tahun lalu dan merupakan peningkatan yang sangat cepat.
Diperlukan tanggapan segera dari komunitas global dalam memenuhi janji untuk mengakhiri kelaparan dan kekurangan gizi pada 2030.
WFP pun menghadapi banyak tantangan terkait terus meningkatnya jumlah orang yang kelaparan, dengan kecepatan yang tidak mungkin diimbangi oleh pendanaan.
Sementara biaya pengiriman bantuan makanan selalu melonjak karena harga makanan dan bahan bakar telah meningkat.
Kebutuhan yang tidak terpenuhi inilah yang meningkatkan risiko kelaparan dan kekurangan gizi.
Terkait upaya dalam mengurangi kelaparan ini, perusahaan nutrisi global Herbalife Nutrition berkomitmen untuk mendorong masyarakat menjadi sehat melalui kampanye 'Nutrition for Zero Hunger'.
Kampanye ini merupakan sebuah inisiatif global yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 2 dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang berupaya untuk mengurangi kelaparan dalam segala bentuk pada 2030 dan mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi serta penanggulangan stunting.
Senior Director & General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi mengatakan pihaknya terus berupaya untuk mencari solusi dan menjawab tantangan kelaparan global, kerawanan pangan serta kekurangan gizi melalui inisiatif 'Nutrition for Zero Hunger'.
"Herbalife Nutrition melalui Herbalife Nutrition Foundation (HNF) bekerja sama dengan mitra CASA Herbalife Nutrition, sangat bangga dapat memberikan dukungan terhadap upaya pemerintah dalam memerangi malnutrisi dan stunting serta memberikan akses pendidikan nutrisi yang sehat kepada anak-anak serta masyarakat yang rentan," kata Andam Dewi, dalam paparan program kerja sama Herbalife Nutrition dan dukungan terhadap pemerintah melalui kampanye 'Nutrition for Zero Hunger', Selasa (28/3/2023).
Ia kemudian menjelaskan komitmen perusahaannya dalam menanggulangi stunting di Indonesia dimulai melalui kemitraan antara Herbalife Nutrition dan Herbalife Nutrition Foundation (HNF) dengan Habitat For Humanity Indonesia dalam sejumlah program.
Mulai dari program pembangunan fasilitas sanitasi sehat, penyediaan akses air bersih hingga edukasi kesehatan bagi masyarakat di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten.
Program ini pun telah berlangsung sejak 2019, pada fase pertama, kerja sama ini berhasil membangun berbagai fasilitas sanitasi dan Mandi Cuci Kakus (MCK).
Seperti pembangunan 15 unit toilet individu atau keluarga dan satu unit sumber air bersih untuk fasilitas mencuci bagi 75 kepala keluarga.
Selain itu, dilakukan pula pembangunan empat unit toilet umum yang menjangkau 60 kepala keluarga, satu unit toilet sekolah serta pelatihan mencuci tangan yang telah menjangkau 200 warga dan 100 siswa sekolah.
Program ini telah berdampak signifikan pada perubahan gaya hidup ke arah yang lebih sehar dan higienis bagi masyarakat Mauk.
Tidak hanya itu, program ini juga berhasil meningkatkan akses dan kesadaran terhadap lingkungan yang sehat dan aman, ini tentunya mengarah pada perubahan pola pikir dan perilaku serta kesejahteraan masyarakat.
Program ini secara langsung bermanfaat bagi 11.900 orang dan secara tidak langsung bermanfaat bagi 15.350 orang.
"Hal ini memperkuat komitmen kami untuk terus mengkampanyekan gaya hidup sehat dan aktif yang diimbangi dengan asupan nutrisi seimbang dan olahraga," tegas Andam Dewi.
Andam Dewi pun berharap apa yang dilakukan perusahaannya dapat menginspirasi banyak pihak untuk ikut mendukung upaya pemerintah dalam memerangi malnutrisi dan stunting.
"Kami juga berharap program-program ini dapat menjadi inspirasi dan dapat mengajak lebih banyak pihak untuk turut serta dalam mendukung upaya pemerintah memerangi malnutrisi dan stunting di kalangan anak-anak penerus bangsa," pungkas Andam Dewi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.