Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengenal Endoskopi Bariatrik, Tindakan Medis Alternatif Atasi Obesitas

Prosedur bedah bariatrik dilakukan proses pembedahan dan memotong sebagian organ lambung, sehingga dapat menurunkan berat badan signifikan

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Mengenal Endoskopi Bariatrik, Tindakan Medis Alternatif Atasi Obesitas
UCLA
Ilustrasi obesitas - Obesitas menjadi masalah kesehatan yang perlu segera diatasi,  salah satunya melalui terapi endoskopi bariatrik 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --  Obesitas menjadi masalah kesehatan yang perlu segera diatasi,  salah satunya melalui terapi endoskopi bariatrik

Senior Consultant for Advance Therapeutic Endoscopy di Gastrointestinal Cancer Center di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi Dokter Rinaldi menuturkan, 
endoskopi bariatrik dapat meningkatkan kualitas hidup para pasien obesitas dan fatty liver (mengalami penumpukan lemak pada organ liver yang berbahaya) ke dalam kondisi yang lebih sehat, produktif, dan seimbang.

Lalu apa bedanya dengan prosedur bedah bariatrik?

Dijelaskannya, pada prosedur bedah bariatrik dilakukan proses pembedahan dan memotong sebagian organ lambung, sehingga dapat menurunkan berat badan signifikan namun prosedur bedah tersebut memiliki risiko komplikasi yang cukup tinggi.

Sementara dengan melakukan endoskopi bariatrik, pasien obesitas dengan fatty liver akan menjalani tindakan medis minim risiko karena tanpa proses pembedahan atau operasi. 

Baca juga: Stunting Berdampak Buruk Bagi Kesehatan di Usia Dewasa, Kepala BKKBN: Cenderung Alami Obesitas 

"Tindakan endoskopi bariatrik ini bisa dilaksanakan cukup di ruang endoskopi saja. Tindakan ini juga akan sangat membantu sekali dalam menangani fatty liver yang 80 persennya diakibatkan oleh obesitas," ujarnya dalam kegiatan zoom baru-baru ini.

Berita Rekomendasi

Selain itu, dengan endoskopi bariatrik, juga bisa membantu penyembuhan progresivitas penyakit hati kronik, GERD, serangan jantung koroner, stroke, diabetes melitus tipe 2 (kencing manis), serta darah tinggi (hipertensi) naupun penyumbatan pernapasan ketika sedang tidur dan penyakit kanker prostat pada pria. 

Sementara penderita obesitas wanita berisiko terkena kanker payudara dan kanker leher rahim.

Bagaimana Proses Endoskopi Bariatrik?

Endoskopi Bariatrik adalah tindakan non bedah, dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang disebut endoskop, yaitu berbentuk selang yang dilengkapi dengan senter dan kamera di bagian ujungnya.

Endoskopi bariatrik menggunakan kamera yang dimasukkan melalui mulut hingga ke organ lambung untuk menangkap gambar di dalam tubuh.

Tangkapan gambar tersebut akan ditampilkan pada layar monitor sehingga dokter dapat mengamati organ dalam atau jaringan secara detail.

Setelah dipastikan kondisi lambung sehat, maka dokter dapat meneruskan proses endoskopi bariatrik, yakni penciutan lambung tanpa tidak menyisakan luka sayatan karena tindakan dilakukan melalui mulut (seperti pemeriksaan endoskopi).

Dalam endoskopi bariatrik, dikenal dua metode yaitu Endoscopic Sleeve Gastroplasty (ESG) dan Intragastric Balloon.

Setelah tindakan, penderita obesitas dapat menyesuaikan dan mengatur kembali pola makan serta efisiensi kapasitas lambung dengan lebih baik dan seimbang, sehingga terjadi penurunan berat badan yang signifikan.

"Terus berfokus dalam inovasi dan pengembangan prosedur yang dapat meminimalkan tata laksana dan risikonya. Hal ini tak lain agar pasien dapat merasa lebih nyaman dan aman saat menjalani proses tindakan dan penyembuhan," tutur dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas