Ribuan Orang Rela Antre Demi Mendapat Usapan Tangan 'Sakti' Ida Dayak, Tapi Ini yang Terjadi
Ribuan masyarakat berbondong-bondong mendatangi Markas Divisi I Kostrad Cilodong, Depok berharap usapan tangan sakti Ida Dayak.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, CILODONG - Ribuan masyarakat berbondong-bondong mendatangi Markas Divisi I Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, pada Senin (3/4/2023) pagi.
Berdasarkan pantauan, ribuan masyarakat dari wilayah Depok dan Bogor mendatangi area Lapangan Tembak Divisi I Kostrad Cilodong untuk bertemu dengan Ibu Ida Dayak.
Mulai dari anak balita sampai lanjut usia datang ke lokasi dengan berbagai macam penyakit yang diderita.
Baca juga: Pesulap Merah Bongkar Keilmuan Ida Dayak Perempuan Sakti Asal Kaltim
Mereka datang untuk menghadiri pengobatan alternatif Ida Dayak yang saat ini tengah viral dan mampu menyembuhkan sejumlah penyakit.
Sejak pukul 08.00 WIB, ribuan masyarakat berbondong-bondong mengendarai sepeda motor dan mobil datangi Divisi I Kostrad Cilodong.
Santo, warga Cianjur pun rela mendorong istrinya di kursi roda untuk ke lokasi pengobatan di Lapangan Tembak 600 Divisi I Kostrad.
Dia bahkan telah mendorong istrinya duduk di kursi roda sejauh hampir 1 Km menuju lokasi pengobatan di dalam Markas Kostrad tersebut.
Baca juga: Viral Ida Dayak Obati Ganguan Sendi, Patah Tulang hingga Stroke dengan Minyak Bintang, Apa Isinya?
Tentu, hal itu dilakukannya karena jalan menuju lokasi terbilang padat karena antusias masyarakat yang ingin mengikutin pengobatan tradisional Ida Dayak.
Sementara, Roy Chandra, lelaki lanjut usia dengan setia menggendong istrinya Sumiyati (55) dari parkiran sepeda motor menuju lokasi pengobatan di Lapangan Tembak 600 Kostrad.
Dari parkiran sampai lokasi pengobatan sekitar 800 meter. Sesekali, pria 60an tahun itu berhenti untuk beristirahat.
Meski nafasnya terengah-engah, ia semangat membawa istrinya.
"Istri sakit kakinya enggak bisa jalan sudah lima tahun, tapi parah-parahnya baru dua tahun ini," kata Roy Chandra.
Namun, keyataan pahit harus diterimanya lantaran harus kembali membawa istrinya pulang karena sudah tak kuat berdesak-desakan dengan pasien lain di lokasi.
"Tadi saya belum berobat, istri tiba-tiba mau pingsan jadi saya mau bawa pulang aja," ucap Roy.