Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Waspadai Hipotiroid Kongenital Pada Bayi Baru Lahir, Berisiko Cacat Bawaan

Dalam beberapa kasus, hipotiroid dapat diturunkan dari ibu ke anaknya, yakni Hipotiroid Kongenital pada bayi baru lahir.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Waspadai Hipotiroid Kongenital Pada Bayi Baru Lahir, Berisiko Cacat Bawaan
Freepik
Dalam beberapa kasus, hipotiroid dapat diturunkan dari ibu ke anaknya, yakni Hipotiroid Kongenital pada bayi baru lahir. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Pusat Indonesia Thyroid Association (PP InaTA) Dr dr Tjokorda Gde Dalem Pemayun, Sp. PD-KEMD.,FINASIM ungkap jika pada 2022, prevalensi hipotiroid mencapai 12,4 juta orang.

Dengan tingkat penanganan masih sangat rendah yaitu 1,9 persen. 

Baca juga: Kemenkes: Bayi Baru Lahir Berhak Lakukan Skrining Hipotiroid Kongenital 

Padahal, dalam beberapa kasus, hipotiroid dapat diturunkan dari ibu ke anaknya, yakni Hipotiroid Kongenital pada bayi baru lahir.

Hipotiroid kongenital ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius serta disabilitas intelektual. 

"Itu bisa menimbulkan hipotiroid kongenital atau cacat bawaan. Ini sangat sedikit sekali tapi ada," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Sabtu (26/5/2023). 

Seorang anak dicuriga mengalami hipotiroid kongenital jika memperlihatkan beberapa tanda seperti saat lahir anak tidak menangis.

BERITA REKOMENDASI

Lalu leher pendek dan lidah yang besar Diikuti dengan kulit anak yang kering. 
"Jangan-jangan ini kelainan kongenital," kata dr Tjokorda.

Baca juga: Alasan Pentingnya Screening Hipotiroid Kongenital sesaat Bayi Lahir

Namun, kenapa ketika dikakukan tes thyroid-stimulating hormone (TSH) hasilnya tinggi, dan free T4 (FT4) rendah? Berarti kan tidak ada masalah. 

"Padahal dia tidak apa-apa? Berarti anak ini memang (alami gangguan) sewaktu dia dalam kehamilan ibunya, gangguanya ada di sana. Mutasi dia. Tapi itu jarang mbak," tambah dr Ririe. 

Hal ini dikarenakan memproses hormon tiorid terjadi saat kehamilan ibu. 

Beberapa gangguan bisa disebabkan karena obat-obatan dan jamu yang toksin atau pernah terkena radiasi.


Oleh karena itu, ia menganjurkan ibu yang sedang hamil muda di trimester 1-3 pastikan kondisi hormonal selalu normal.

"Dia tidak akan terjadi, bila mamanya normal. Kalau anaknya hipotiroid kongenital, ini (sudah) tidak bisa dikoreksi mbak," pungkasnya. 

Tiroid sendiri merupakan kelenjar penting dalam tubuh manusia yang berperan dalam mengatur metabolisme dan kesehatan tubuh. 

Hormon tiroid sangat diperlukan untuk membantu tubuh menggunakan energi agar tetap hangat.

Serta membuat otak, jantung, otot dan organ lainnya bekerja sebagaimana mestinya.  

 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas