Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Cedera Saat Berolahraga, Penanganan Tak Tepat Bisa Picu Cedera Berulang, Risikonya Lebih Parah

saat cedera bukan hanya rasa sakit saja yang dihilangkan, tapi juga harus dicari tahu apa penyebabnya. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Cedera Saat Berolahraga, Penanganan Tak Tepat Bisa Picu Cedera Berulang, Risikonya Lebih Parah
runnersworld.co.uk
Ilustrasi cedera akibat kurang persiapan saat melakukan olahraga lari. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Risiko cedera saat berolahraga sangat penting diwaspadai. Penanganan yang tidak tepat, ternyata bisa picu cedera berulang. 

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama RS Royal Progress dr. Ivan Ruliff Setiadarma, MM.

Menurutnya, saat cedera bukan hanya rasa sakit saja yang dihilangkan, tapi juga dicari tahu apa penyebabnya. 

Setelah diketahui penyebab cedera, pasien bisa mendapatkan penanganan yang tepat. 

"Nomor satu nyeri tapi yang dicari bukan nyeri, penyebabnya apa sih. Karena menjadi masalah utama. Sementara masalah awam cedera cari penanganan profesional," ungkapnya pada acara perayaan di RS Royal Progress dalam rangka ulang tahun ke 9 Royal Sports Medicine Centre di Jakarta Utar, Jumat (26/5/2023). 

Rasa sakit kata dr Ivan bisa saja dihilangkan.

Baca juga: Kenali Jenis-jenis dan Penanganan Cedera Badan Saat Olahraga Berikut Pencegahannya

BERITA REKOMENDASI

Tapi kalau otot dan tulang alami kerusakan dan tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, cedera berulang bisa saja terjadi. 

Cedera berulang ini pun berisiko dapat lebih parah dari sebelumnya.

"Itu kan membuat lebih parah lagi kemudian harinya. Kembali cedera, biasanya reborn, dua kali lebih parah dan sulit ditanganinya," paparnya lagi. 

Lebih lanjut, Dr. dr. Bobby N. Nelwan, SpOT (K)Direktur Klinik Royal Sports Medicine Centre, mengungkapkan jika rasa nyeri sebenarnya adalah alarm tubuh pada otak untuk melaporkan jika ada yang sakit. 

Namun, senada dengan dr Ivan, ia menganjurkan untuk tidak sekadar menghilangkan rasa sakit saja, tapi harus dicari penyebabnya. 

"Jangan matikan nyerinya saja. Tapi kita harus cari penyebabnya. Jadi kita mematikan nyerinya dengan obat-obatan dan mencari, mengatas masalah penyebab nyerinya," kata dr Bobby. 

Contohnya, cedera atau nyeri pada lutut. 

Nyeri pada lutut itu banyak disebabkan oleh banyak hal. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas