Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Potensi Stunting 15 Persen Lebih Tinggi Dialami Anak dengan Keluarga yang Merokok

Komnas Pengendalian Tembakau Indonesia Tubagus Haryo Karbiyanto mengatakan, Anak yang tinggal dengan keluarga yang merokok berisiko stunting. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Potensi Stunting 15 Persen Lebih Tinggi Dialami Anak dengan Keluarga yang Merokok
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Aktivis melakukan kampanye dengan menempelkan stiker larangan merokok di dalam angkutan umum, di terminal Senen Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2013). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Anak yang tinggal dengan keluarga yang merokok berisiko lebih tinggi alami stunting

Hal ini diungkapkan oleh Komnas Pengendalian Tembakau Indonesia Tubagus Haryo Karbiyanto. 

Ia mengungkapkan jika Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) menunjukkan ada korelasi yang sangat signifikan antara anak-anak yang mengalami stunting.

Hal ini Tubagus ungkapkan pada konferensi virtual yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). 

"Kejadian stunting pada anak dari keluarga perokok, itu 15,5 persen lebih tinggi, dibanding dengan anak-anak dari keluarga yang bukan perokok," ungkapnya, Selasa (30/5/2023). 

Lantas apa kaitannya rokok dengan stunting?

Berita Rekomendasi

Terkait hal ini, Tubagus memberikan tanggapan. 

Menurutnya, hal ini bisa saja mengarah pada data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022 yang menunjukkan bahwa rokok merupakan salah satu komponen pengeluaran tertinggi dalam rumah tangga dan menyebabkan kemiskinan. 

Rokok bahkan berada diurutan yang dibeli oleh keluarga nomor dua setelah beras.

Sedangkan ayam dan telur berada di bawahnya. 

Sedangkan anak-anak butuh protein yang cukup untuk tumbuh kembangnya. 

"Stunting kan juga salah satu penyebab nya adalah pola makan atau gizi yang tidak baik.  Bisa saja diinterpretasikan, keluarga perokok akan menyingkirkan makanan bergizi untuk anak sehingga bisa terjadi stunting," paparnya. 

Ketua Kelompok Kerja Bidang Rokok PDPI dr Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K) pun berikan pandangan yang serupa. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas