Dampak Tato di Tangan terhadap Kesehatan: Infeksi hingga Keloid
Pada dasarnya, dampak kesehatan dari tato di tangan sama dengan tato di tempat lain. Apa saja dampaknya?
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pada dasarnya, dampak kesehatan dari tato di tangan sama dengan tato di tempat lain.
Namun, karena lokasinya di tangan yang sering terpapar kotoran, air, dan sabun, maka area yang baru ditato akan lebih mudah mengalami masalah.
Salah satu dampak dari tato adalah rasa nyeri yang muncul, dan biasanya akan terasa lebih sakit jika tato dilakukan pada area tangan.
Hal ini terjadi karena kulit pada area tangan lebih tipis serta memiliki banyak ujung saraf.
Selain itu, area tangan rentan terpapar kotoran, air, dan sabun. Ini bisa menjadi masalah tersendiri pada tato.
Pembuatan tato dilakukan dengan menyuntikkan pigmen atau tinta warna ke lapisan kulit.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Hepatitis B, Lakukan Vaksin hingga Pertimbangkan Risiko Tato
Proses penyuntikan dilakukan menggunakan jarum suntik.
Inilah yang menjadi alasan mengapa pembuatan tato bisa memicu efek samping medis, sebab masuknya benda asing ke lapisan kulit bisa memicu beragam reaksi, termasuk alergi, infeksi, hingga risiko kanker kulit.
Berikut ini adalah beberapa risiko pembuatan tato di tangan terhadap kesehatan, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan dan Healthline:
1. Reaksi alergi
Orang yang memiliki tato di tangan juga bisa mengalami reaksi alergi pada kulit, yang biasanya ditandai dengan ruam kemerahan yang gatal.
Reaksi alergi ini ada yang hanya berlangsung sesaat, tapi ada juga yang bertahan selama bertahun-tahun.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa reaksi alergi kulit akibat tato, baik di tangan maupun di area tubuh yang lain, umumnya dipicu oleh tinta tato yang berwarna merah, kuning, hijau, dan biru.
2. Infeksi kulit