Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Cara Penularan Rabies serta Langkah Pencegahannya

Simak cara penularan penyakit rabies serta pencegahannya. Ditularkan dari hewan berdarah panas ke manusia.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Cara Penularan Rabies serta Langkah Pencegahannya
Freepik
Ilustrasi Rabies - Cara penularan rabies serta langkah pencegahannya. Merupakan virus mematikan yang ditularkan dari hewan kepada manusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut cara pelunaran penyakit rabies, lengkap dengan cara pencegahannya.

Rabies merupakan satu penyakit zoonosa yang virusnya ditularkan dari hewan berdarah panas kepada manusia.

Adapun hewan yang dapat menularkan Rabies yakni anjing, kucing, monyet dan kera.

Virus rabies yang ditularkan ke manusia akan menyerang sistem susunan saraf.

Apabila tidak segera diobati, penyakit rabies ini akan mengakibatkan sejumlah gangguan kesehatan hingga menyebabkan kematian.

Lantas bagaimana virus rabies bisa menular dari hewan ke manusia?

Baca juga: Di Kabupaten Landak Dilaporkan 3 Orang Meninggal Dunia Kena Rabies

Berikut penjelasan terkait cara penularan virus rabies:

Berita Rekomendasi

Penularan Virus Rabies

Dikutip dari laman Kemkes, virus rabies dapat menular melalui gigitan dari hewan-hewan berdarah panas tersebut.

Selain itu rabies juga dapat ditularkan melalui jilatan atau cakaran hewan yang mengandung virus rabies.

Penularan virus rabies akan lebih cepat apabila terinfeksi pada luka terbuka atau selaput lendir, seperti mulut atau mata.

Mengutip laman Provinsi Sumatera Barat, risiko penularan rabies akan meningkat apabila terdapat sejumlah faktor berikut ini:

1. Bepergian atau tinggal di negara-negara berkembang di mana rabies lebih umum terjadi.

2. Melakukan kegiatan yang dekat dengan binatang liar yang mungkin terinfeksi rabies, seperti menjelajahi gua di mana kelelawar hidup atau berkemah tanpa mengambil tindakan pencegahan untuk mengusir binatang liar jauh dari perkemahan.

3. Bekerja di laboratorium dengan virus rabies.

4. Luka pada kepala, leher atau tangan, yang dapat membantu perjalanan virus rabies ke otak lebih cepat.

5. Memiliki banyak hewan peliharaan, misalnya anjing atau kucing.

Baca juga: Bocah Lima Tahun di Timor Tengah Selatan NTT Meninggal Usai Digigit Anjing Rabies

Pencegahan Penyakit Rabies

Petugas medis Rumah Sakit Hewan (RSH) Jawa Barat memeriksa kesehatan seekor anjing dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) dengan tema
Petugas medis Rumah Sakit Hewan (RSH) Jawa Barat memeriksa kesehatan seekor anjing dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) dengan tema "Jabar Kick-Out Rabies 2022" di Cihampelas Walk (Ciwalk), Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/9/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui DKPP Jawa Barat, telah mendistribusikan 55 ribu vaksin rabies ke wilayah kabupaten/kota di Jawa Barat sebagai upaya untuk mengejar target vaksinasi rabies terhadap 70 persen populasi Hewan Penular Rabies (HPR) atau sekitar 64 ribu HPR seperti anjing, kucing, dan musang. Sehingga diharapkan, Jawa Barat dapat menjadi wilayah bebas rabies. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (Tribun Jabar/GANI KURNIAWAN)

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tidak semua orang yang tergigit hewan berdarah panas akan dapat tertular virus rabies.

Namun, apabila sudah timbul sejumlah gejala yakni takut air, takut angin, takut suara dan cahaya, maka dapat dipastikan kondisi orang tersebut sudah kritis hingga mengarah ke kematian.

Oleh sebab itu, sebelum terlambat, dianjurkan untuk melakukan langkah pencegahan sebagai berikut:

1. Vaksinasi hewan peliharaan secara rutin.

2. Apabila sudah tergigit, segera cuci luka pada gigitan tersebut.

3. Segera lapor ke Puskesmas atau layanan kesehatan terdekat.

Baca juga: Ciri-Ciri Rabies pada Hewan dan Manusia, Beserta Cara Penanganannya

Gejala Penyakit Rabies

Gejala yang timbul pada seseorang yang terinfeksi rabies sangatlah mirip dengan flu dan bisa berlangsung selama beberapa hari.

Adapun tanda atau gejala Rabies pada manusia di antaranya:

- Demam

- Sakit kepala

- Mual

- Muntah

- Agitasi

- Kegelisahan

- Kebingungan

- Hiperaktif

- Kesulitan menelan

- Air liur berlebihan

- Takut air (hydrophobia) karena kesulitan dalam menelan

- Halusinasi

- Insomnia

- Kelumpuhan parsial

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas