Tiga Masalah yang Dihadapi Dalam Penanganan Stunting
Selain tiga masalah di atas, kesadaran dari keluarga untuk datang rutin ke RSUD juga jadi perhatian.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen IKA RS Nasional Anak dan Bunda Harapan Kita Dr Novitra Dwinanda, Sp. A (K) ungkap ada permasalahan yang dihadapi dalam penanganan stunting
Masalah pertama yang dihadapi dalam penanganan anak stunting adalah jarak dengan rumah sakit.
Baca juga: Bisakah Stunting Sembuh Total? Begini Kata Dokter
"Permasalahnya di Indonesia adalah satu, jarak. Permasalahan (ini) terjadi di beberapa wilayah Indonesia," ungkapnya pada webinar, Senin (3/7/2023).
Tata laksana stunting membutuhkan penanganan langsung dari dokter spesialis anak.
Ada susu dan pengobatan khusus yang diperuntukkan untuk keperluan medis.
Baca juga: Banyak Anak dengan Gizi Buruk Hingga Stunting Jadi Sebab Angka Kematian Meningkat
Dan itu bisanya hanya tersedia di rumah sakit umum daerah (RSUD).
Kadang kala, jarak RSUD cukup jauh dari masyarakat yang tinggal di daerah.
Masalah kedua adalah tidak ada yang bisa mengantar ibu dan anak ke layanan kesehatan.
Ketiga, BPJS Kesehatan yang tidak ada.
Namun menurut Novitra, ketidaksadaran akan BPJS kesehatan tidak bisa dijadikan alasan.
Karena menurutnya setiap desa saat ini harus memberikan akses.
Selain tiga masalah di atas, kesadaran dari keluarga untuk datang rutin ke RSUD juga jadi perhatian.
Baca juga: Dua Hal Harus Dilakukan Ibu Selama Kehamilan Agar Anak Tak Alami Stunting
"Artinya harus ada kesadaran dari keluarga untuk datang rutin," tutur Novitra.
Namun sekali lagi Novitra mengatakan jika terkadang ada pengobatan stunting yang terputus, tapi bukan karena orangtua tidak mau.
"Tapi karena nggak tahu naik apa. Orang RSUD berapa kilo (meter), tidak ada kendaran segala macam. Itu permasalahan yang sering terjadi," pungkasnya.