Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Cegah Antraks Meluas, Kementerian Kesehatan Beri Profilaksis kepada Populasi Berisiko

Hingga saat ini ada 125 orang yang diberikan pengobatan profilaksis di Gunung Kidul, 87 diantara mereka berstatus seropositif.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Cegah Antraks Meluas, Kementerian Kesehatan Beri Profilaksis kepada Populasi Berisiko
Capture Youtube
Dinas pertanian dan tanaman pangan, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, membentuk tim pengawasan penyebaran penyakit antraks di daerah rawan. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Imran Pambudi mengatakan pihaknya memberikan pengobatan profilaksis kepada populasi terpapar untuk pencegahan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjadi kasus baru antraks di Dukuh Jati, Kelurahan Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta.

Kejadian itu bermula ketika masyarakat mengonsumsi daging sapi yang mendadak mati dan sudah dikubur.

Baca juga: Ini Bahaya Spora Antraks Jika Sampai Masuk ke Dalam Tubuh

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Imran Pambudi mengatakan pihaknya memberikan pengobatan profilaksis kepada populasi terpapar untuk pencegahan.

Hingga saat ini ada 125 orang yang diberikan pengobatan profilaksis di Gunung Kidul, 87 diantara mereka berstatus seropositif.

Baca juga: Antraks merebak di Gunung Kidul, warga diimbau tidak sembelih hewan sakit - Bakteri antraks dapat bertahan puluhan tahun di dalam tanah

Seropositif artinya pasien pernah terpapar antraks, tapi tanpa gejala klinis.

Hal itu disebabkan karena di dalam tubuhnya sudah terbentuk antibodi.

Berita Rekomendasi

“Jadi 87 orang itu adalah yang seropositif tanpa gejala. Oleh karena itu tidak bisa kita masukan ke dalam katagori positif antraks, dan inilah orang-orang yang akan diberikan pengobatan profilaksis,” ungkap Imran pada konferensi pers secara daring, Kamis (6/7/2023).

Di sisi lain, Kemenkes juga mengimbau melalui surat edaran untuk Dinas Kesehatan dan fasilitas kesehatan di DI Yogyakarta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap antraks.

Antraks adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. 

Umumnya antraks menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, yang dapat menular ke manusia.

Jika berkontak dengan udara, bakteri penyebab antraks akan membentuk spora yang sangat resisten terhadap kondisi lingkungan dan bahan kimia tertentu. 

Spora ini dapat bertahan sampai lebih dari 40 tahun di tanah.

Baca juga: Wabah Antraks, Kementerian Pertanian Suntik Antibiotik Ratusan Kambing dan Sapi di Gunungkidul

Spora Antraks dapat menular ke hewan ternak dan manusia bisa terinfeksi jika mengkonsumsi hewan ternak tersebut.

Atau bisa juga bisa terinfeksi dan dapat langsung masuk ke tubuh manusia lewat luka pada tubuh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas