Mengenal Operasi Deep Brain Stimulation untuk Perbaiki Gejala Parkinson
Operasi DBS atau Deep Brain Stimulation juga meningkatkan kualitas hidup penyandang Parkinson.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Berdasarkan data dan penanganan pasien Parkinson di Grup RS Siloam, tingkat keberhasilan dari prosedur DBS ini adalah sebesar 70 persen sampai 80%.
“Tidak semua rumah sakit dapat melakukan tindakan operasi DBS, Grup RS Siloam merupakan salah satu grup rumah sakit yang secara fasilitas dan kompetensi tenaga medisnya mampu untuk melakukan DBS,” ujar dokter yang juga meraih Certified Surgeon, Fluorescence Brain Tumor Surgery dari Klinik fur Neurochirurgie, Universitatsklinikum, Freiburg, Jerman.
Setelah pemasangan elektroda DBS, menurut Dr. dr. Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.N, dokter spesialis saraf RS Siloam Lippo Village Karawaci, pasien tidak memerlukan pengobatan yang khusus.
Umumnya, pasien melaporkan kondisi yang lebih baik pascaoperasi dan dapat mulai beraktivitas seperti biasa.
Selama masa pemulihan, pasien akan melakukan pemeriksaan medis secara teratur agar kondisinya terus termonitor dengan baik.
“Setiap pasien mungkin memiliki pengaturan stimulasi DBS yang berbeda-beda, tergantung pada respons terhadap stimulasi, keparahan gejala Parkinson, dan seiring bertambahnya usia dari pasien tersebut,” lanjut dr. Rocksy.
Sementara, pasien dengan kriteria ini tidak dianjurkan untuk dilakukan pemasangan DBS.
Seperti, demensia derajat sedang-berat, depresi sedang-berat, maupun pasien Parkinson yang tidak merespon terhadap obat-obatan.