BKKBN Tak Sarankan Wanita Hamil di Usia 35 Tahun ke Atas
Hamil pada usia di atas 35 tahun juga memiliki risiko. Di antaranya rentan mengalami keguguran, melahirkan bayi prematur, termasuk risiko preeklamsia.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu upaya mencegah stunting adalah jangan menikah dan hamil terlalu tua.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo
"Bahwa untuk mencegah stunting jangan nikah terlalu tua," ungkapnya pada acara penghargaan Penggerak Cegah Stunting Tahun 2023 yang digelar oleh Tribun Network bekerja sama dengan BKKBN, di Studio 1 Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Menurut Hasto, menikah dan hamil di usia 35 tahun ke atas tidak dianjurkan.
"Karena di atas 35 tahun kita sudah tua. Manusia diciptakan oleh Tuhan puncak kejayaan 32, begitu setelahnya osteoporosis," kata Hasto.
Hamil pada usia di atas 35 tahun juga memiliki risiko. Di antaranya rentan mengalami keguguran, melahirkan bayi prematur, termasuk risiko preeklamsia.
Selain jangan terlalu tua, tidak dianjurkan pula untuk menikah di usia terlalu muda.
Baca juga: Kepala BKKBN Ungkap Bahaya Menikah Usia Bawah 20 Tahun: Kematian Ibu hingga Osteoporosis
Kawin usia muda sangat berbahaya. Jadi salah satu faktor kematian ibu dan bayi," kata Hasto lagi.
Lebih lanjut Hasto menjelaskan kenapa menikah di usia muda berisiko sebabkan kematian ibu dan bayi.
Jika perempuan belum berusia 20 tahun, maka diameter panggulnya kurang dari 10 sentimeter.
Maka, dapat berisiko robeknya jalan lahir karena ukurannya masih kurang dan akhirnya terjadi pendarahan.
"Jangan terlalu tua, muda, terlalu banyak dan sering," tegasnya.
Lebih lanjut Hasto mengungkapkan kalau jarak kelahiran anak yang terlalu dekat bisa meningkatkan resiko terkena stunting.
Hasto menyampaikan sebisa mungkin untuk para perempuan tidak hamil terlalu tua seperti ketika usia menginjak 35 tahun.
Maupun hamil terlalu muda, serta tidak hamil terlalu sering apalagi dengan jarak yang dekat.
“Oleh karena itu jangan terlalu tua, jangan terlalu muda, jangan terlalu sering hamil,” pungkasnya.