Megawati Tantang Turunkan Stunting Jadi Nol Persen Selama 13 Tahun, Begini Tanggapan Kepala BKKBN
Presiden kelima RI Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri memberikan tantangan kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini, Presiden kelima RI Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri memberikan tantangan kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Tantangan tersebut adalah untuk menurunkan angka stunting menjadi 0 persen, dalam rentang waktu 13 tahun ke depan.
"Ayo Pak Hasto. Sekarang berapa jumlahnya persentase stunting? 21,6 Persen kan. Dalam 13 tahun bisakah jadi nol persen? Ayok ini tantangan loh," kata Megawati dalam penghargaan penggerak cegah stunting yang digelar Tribun Network bersama BKKBN di Studio I Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Terkait tantangan tersebut, begini respon Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).
"Memang begini, kita optimis mencapai angka 14 persen di 2024. Tapi kalau nol, itu memang karena begini, ukuran standar yang dipakai Indonesia bukan standar Indonesia," ungkapnya pada kesempatan yang sama.
Indonesia menggunakan standar dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Menurut standar WHO, jika angka stunting berada di bawah 20 persen, maka sudah dikatakan baik.
"Karena apa? Rata-rata tingginya orang Indonesia itu tidak bisa pakai ukuran rata-rata internasional. Kebetulan waktu membuat alat dan batas stunting, Indonesia tidak diikutkan," tutur Hasto.
Sehingga menurutnya, kalau angka stunting berada di 14 persen pada tahun 2024, makan terhitung sudah bagus.
Baca juga: Kepala BKKBN Ungkap Dua Tantangan Turunkan Angka Stunting
"Sehingga begitu saja, sebetulnya angka 14 persen itu sudah bagus ya," kata Hasto.